Malem ini untung kgk ada tugas, minimal bisa istirahatlahxD
Cuma mau ngeshare tugas mulok bulan lalu, kgk ada bahan daripada kgk update nih blog:)
--------------------------------------------------------------------
Laporan Hasil Kegiatan Pembuatan Sari Buah Apel
(Diajukan
untuk memenuhi tugas muatan lokal)
(Tut Wuri)*Nanti bakal dilengkapin:*
Disusun Oleh :
1.
Anisa Rahmawati
2.
Karina Andika Putri
3.
Kiki Oktarina
4.
Meysin Anjliany
5.
Rio Sentosa
6.
Risa Aprilia
7.
Sayidil Tohari
Kelas : X MIPA I
Guru Pembimbing : Desy Nopita Dewi, S.E
SMA NEGERI I PRABUMULIH
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Hasil Kegiatan Pembuatan Sari
Buah“ dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.Kami sangat berterima
kasih kepada Ibu Desy yang telah menjadi guru pembimbing kami serta semua pihak
yang mendukung terselesainya makalah ini.
Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai manfaat yang luar biasa dari sari buah apel.Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna.Oleh sebab itu,kami berharap adanya kritik,saran, dan usulan
ataupun pendapat demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran maupun kritik yang
membangun.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.Sebelumnya kami
memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.Terima
kasih.
Prabumulih, 31 Januari 2015
Penyusun
Daftar Isi
(Sengaja gk di copas, hasilnya bakal berantakan)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apel adalah salah satu buah yang sangat berguna bagi
kesehatan tubuh manusia. Buah ini dihasilkan dari pohon buah apel. Apel juga
mempunyai beragam warna kulit buahnya dan juga beragam manfaat berkualitas
tinggi yang berimplimentasikan kesehatan tubuh bagi masyarakat yang
mengonsumsinya.
Tak heran semua kalangan menyukai apel, daging
buah yang keras ketika digigit akan mengeluarkan banyak air. Apel dapat diolah
ke dalam bentuk makanan maupun minuman. Contoh olahan apel yang digemari salah
satunya adalah sari buah apel. Sari buah apel ini digemari dari berbagai macam
kalangan masyarakat. Sari buah apel mengandung berbagai macam manfaat untuk
kesehatan tubuh.Oleh karena itu,kami memilih buah apel untuk dijadikan sari
buah apel yang kaya dengan bermacam-macam manfaat untuk kesehatan tubuh.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa saja kandungan vitamin yang terdapat pada sari buah
apel?
2.
Apa manfaat sari buah apel untuk kesehatan tubuh?
3.
Bagaimana proses pembuatan sari buah apel?
1.3 Tujuan
Tujuan dari hasil pembuatan sari buah apel
antara lain sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui kandungan vitamin yang terdapat pada
sari buah apel.
2.
Untuk mengetahui manfaat sari buah apel untuk kesehatan
tubuh.
3.
Untuk mengetahui proses pembuatan sari buah apel.
1.4 Manfaat
Manfaat
dari hasil pembuatan sari buah apel antara lain sebagai berikut :
1.
Agar mengetahui kandungan vitamin yang terdapat pada sari
buah apel.
2.
Agar mengetahui manfaat sari buah apel untuk kesehatan
tubuh.
3.
Agar mengetahui proses pembuatan sari buah apel.
1.5 Metode Penelitian
1.
Observasi atau Pembuatan sari buah apel secara langsung
2.
Internet
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 Asam
Sitrat dan Kegunaannya
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah
tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan
bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan
sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman
ringan. Dalambiokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa
antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria,
yang penting dalammetabolisme makhluk hidup.
Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan.
Asam sitrat
terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi
tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).
Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 (strukturnya ditunjukkan pada tabel
informasi di sebelah kanan).
Pembuatan
Dalam proses produksi asam sitrat
yang sampai saat ini lazim digunakan, biakan kapang Aspergillus niger diberisukrosa agar
membentuk asam sitrat. Setelah kapang disaring dari larutan yang dihasilkan,
asam sitrat diisolasi dengan cara mengendapkannya dengan kalsium hidroksida membentuk garam kalsium sitrat.
Asam sitrat di-regenerasi-kan dari kalsium sitrat dengan penambahan asam sulfat.
Cara lain pengisolasian asam sitrat
dari hasil fermentasi adalah dengan ekstraksi menggunakan larutanhidrokarbon senyawa basa organik trilaurilamina yang
diikuti dengan re-ekstraksi dari larutan organik tersebut dengan air.
Kegunaan
Penggunaan
utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa danpengawet makanan dan minuman, terutama minuman
ringan. Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan (E number ) adalah E330. Garam sitrat dengan berbagai jenislogam digunakan untuk menyediakan logam tersebut
(sebagai bentuk biologis) dalam banyak suplemen makanan. Sifat
sitrat sebagai larutan
penyangga digunakan
sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih dalam rumah
tangga dan obat-obatan.
Kemampuan asam sitrat untuk meng-kelat logam menjadikannya berguna sebagai
bahan sabun dan deterjen.
Dengan meng-kelat logam pada air sadah,
asam sitrat
memungkinkan sabun dan deterjen membentuk busa dan berfungsi dengan baik tanpa
penambahan zat penghilang kesadahan.
Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk memulihkan bahan penukar ion yang
digunakan pada alat penghilang kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam
yang terakumulasi pada bahan penukar ion tersebut sebagai kompleks sitrat.
Asam sitrat
digunakan di dalam industri bioteknologi dan obat-obatan untuk melapisi (passivate)
pipa mesin dalam proses kemurnian tinggi sebagai ganti asam nitrat,
karena asam nitrat dapat menjadi zat berbahaya setelah digunakan untuk
keperluan tersebut, sementara asam sitrat tidak.
Asam sitrat
dapat pula ditambahkan pada es krim untuk menjaga terpisahnya
gelembung-gelembung lemak.
Dalam resep
makanan, asam sitrat dapat digunakan sebagai pengganti sari jeruk.
Keamanan
Asam sitrat
dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh semua badan pengawasan
makanan nasional dan
internasional utama. Senyawa ini secara alami terdapat pada semua jenis makhluk hidup,
dan kelebihan asam sitrat dengan mudah dimetabolisme dan dihilangkan dari tubuh.
Paparan
terhadap asam sitrat kering ataupun larutan asam sitrat pekat dapat menyebabkan
iritasi kulit dan mata. Pengenaan alat protektif (seperti sarung tangan atau
kaca mata pelindung) perlu dilakukan saat menangani bahan-bahan tersebut.
2.2 Pengertian
Sari Buah
Menurut wikipedia Sari buah atau jus (berasal dari bahasa Inggris juice, namun lebih tepatnya fruit juice) adalah cairan yang
terdapat secara alami dalam buah-buahan.
Menurut
Satuhu (1996), sari buah merupakan larutan inti daging buah yang diencerkan,
sehingga memiliki cita rasa yang sama dengan buah aslinya. Proses pengolahan
produk sari buah umumnya masih dilakukan secara sederhana. Sari buah yang
dihasilkan masih bersifat keruh dan mengandung endapan, akibat tingginya kadar
pektin buah. Sehingga berdasarkan tingkat kekeruhannya, maka dikenal dua jenis
sari buah, yaitu sari buah jernih dan sari buah keruh (Astawan, 1991).
Buah
yang cocok digunakan dalam pembuatan sari buah jernih, tentunya buah yang
mengandung kadar pektin rendah. Adanya kandungan pektin yang tinggi pada buah
akan menyebabkan viskositas sari buah menjadi lebih viscous, sehingga kenampakan
sari buah menjadi lebih keruh. Untuk itu, dalam pembuatan sari buah diperlukan
tahap penjernihan atau filtrasi agar produk sari buah menjadi jernih.
Senyawa
pektin merupakan senyawa yang terdapat di seluruh jaringan tanaman, terutama
sebagai komponen lamella tengah yang berperan sebagai perekat antar dinding
sel; bercampur dengan sellulosa dan hemisellulosa. Pada jaringan yang masih
relatif muda dan segar, pada buah mentah, senyawa pektin tersebut tidak larut
dalam air atau cairan jaringan sehingga fungsi sebagai perekat sangat kuat.
Pada buah yang matang (ripening), senyawa pektin mulai larut sehingga
daya perekatan antar sel lemah dan tekstur melunak. Pektin juga dikenal karena
lemampuannya membentuk gel.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat-alat yang kami gunakan dalam proses pembuatan sari
buah apel adalah :
·
Pisau
·
Mangkok
·
Talenan
·
Juicer(Blender)
·
Sendok
·
Panci
·
Kompor
·
Centong
·
Corong
·
Botol Minum
·
Botol kaca
Bahan-bahan yang kami gunakan dalam proses pembuatan sari
buah apel adalah :
·
Apel merah 1 kg
·
Asam sitrat yang sedikit(setengah sendok teh)
·
Air mineral secukupnya
·
Gula pasir secukupnya
Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat yang kami gunakan adalah
sebagai berikut :
Waktu :
12.00 – 14.00 WIB
Tempat :
Kelas X MIPA 1
3.2 Cara Pembuatan
Cara pembuatan sari buah apel adalah sebagai
berikut :
1. Siapkan alat dan bahan yang
akan digunakan.
2. Apel di cuci terlebih dahulu
sebelum diiris agar terhindar dari bakteri yang menyebabkan penyakit pada
tubuh.
3. Setelah apel di cuci sampai
bersih,apel diiris sesuai keinginan tetapi kulitnya tidak perlu dikupas.
4. Kemudian,masukkan apel yang
telah diiris ke dalam juicer atau blender. Memasukkan apel ke dalam juicer
tidak bisa dalam jumlah yang banyak,jadi harus sedikit-sedikit terlebih dahulu.
5. Lalu,apel yang telah di
juicer akan menjadi seperti jus tetapi lebih cair karena telah di saring pada
saat di juicer. Ampas apel pun telah tersaring dan terpisah dengan air apelnya.
Ampas apel sebaiknya jangan dibuang karena dapat dimanfaatkan lagi menjadi
selai apel.
1. Air apel selanjutnya
dimasukkan ke dalam panci yang telah disediakan. Tambahkan dengan air mineral
secukupnya,gula secukupnya,asam sitrat setengah sendok teh sambil diaduk rata.
2. Setelah semua bahan
dicampurkan di dalam panci,panaskan kan hingga mendidih sambil diaduk diatas
kompor.
3. Setelah mendidih,langsung
masukkan ke dalam botol kaca dengan menggunakan corong. Memasukkannya harus
hati-hati agar sari buahnya tidak terkena tangan kita karena itu masih sangat
panas.
4. Setelah selesai dimasukkan
ke dalam boto kaca maka yang terakhir menempelkan label di botol kaca yang
telah dibuat.
5. Sari buah apel pun siap
untuk disajikan dan dinikmati.
3.3 Tahapan Pembuatan Sebelum
dan Sesudah Menjadi Sari Buah
Pada umumnya,
sebelum menjadi sari buah, buah perlu melalui tahap, yaitu pemilihan dan
penentuan kemasakan buah, sortasi dan pengupasan, dilanjutkan dengan pemotongan
dan pencucian. Kemudian
dilanjutkan dengan ekstraksi untuk memperoleh cairan buah yang diinginkan.
Ekstraksi dapat digunakan untuk memperoleh hasil yang terbaik. Ekstraksi dapat
dilakukan dengan pengempaan secara mekanis dengan kempa hidraulik (Ashurst,
1998). Pada prinsipnya, ekstraksi buah merupakan pemisahan cairan buah dari
biji, kulit serta daging buahnya. Setelah dilakukan tahap ekstraksi, kemudian
dilakukan tahap untuk memperoleh kenampakan sari buah yang jernih, sehingga
perlu dilakukan pemisahan atau penyaringan. Tahap selanjutnya pencampuran dengan
menambahkan bahan-bahan tambahan kedalam ekstrak buah tersebut. Kemudian sari
buah tersebut dapat dikemas dengan botol, untuk selanjutnya dilakukan
pasteurisasi, dan kemudian didinginkan. Berikut merupakan diagram alir
pembuatan sari buah apel :
· Pemilihan dan penentuan kemasakan
buah
Umumnya yang
menjadi pertimbangan adalah bentuk, ukuran dan warna, serta kualitas buah yang
tidak rusak. Berbagai
jenis buah mempunyai kandungan air cukup banyak atau rata-rata kandungan airnya
60 %.
Untuk mendapatkan sari buah yang
baik sebaiknya dipilih buah yang masak. Buah yang kurang masak, lewat masak
atau busuk akan menghasilkan sari buah yang kualitasnya rendah.
· Pemotongan dan pencucian
Pemotongan bertujuan agar memperoleh potongan
buah yang nantinya pada saat di ekstrak, cairan dalam buah dapat secara optimal
terekstrak. Pencucian pastinya ditujukan agar buah terhindar dari
kotoran-kotoran.
· Ekstraksi
Ekstrasi merupakan cara pemisahan buah yang menghasilkan
campuran padatan atau cairan sehingga terpisah dari ampasnya.
Ekstraksi yang
kami lakukan adalah dengan menjuicer buah, sehingga cairan dan ampasnya
lebih mudah terpisah dibanding menggunakan blender.
· Pencampuran
Setelah proses ekstraksi atau proses mendapatkan sari
buah, selanjutnya memasuki tahap pencampuran. Untuk mendapatkan sari buah yang
baik, maka harus memperhatikan keseragaman komposisi antara bahan-bahan yang
akan dicampurkan. Hal
yang perlu diperhatikan dalam pencampuran adalah keasaman, zat padat yang
terlarut, dan zat asing yang ikut dalam sari buah. Keseragaman
komposisi yang pas maka juga akan membuat aroma sari buah menjadi lebih
berkualitas.
· Pembotolan sari buah
Pembotolan sari buah apel dilakukan
dengan botol gelas sebagai wadah. Karena botol gelas mempunyai sifat inert (tidak bereaksi dengan
bahan, tahan asam, tidak korosif, dan bersifat transparan). Sebelumnya
botol-botol yang digunakan harus dalam keadaan steril, agar mutu dan kualitas sari
buah teteap terjaga.
· Pendinginan
Tahap ini dilakukan untuk
mengkondisikan agar sari buah lebih awet. Untuk mempertahankan kualitas dari
sari buah yang dibuat maka sari buah tersebut dapat disimpan pada suhu
refrigerator antara 4-10°C. Karena pada suhu tersebut aktivitas kehidupan
mikrobia perusak dapat terhambat pertumbuhannya.
·
Pelabelan
Setelah proses
pendinginan dengan tujuan mengawetkan sari buah, proses selanjutnya adalah
dengan memberi label pada kemasan untuk membuat produk menjadi lebih menarik.
Label harus memiliki nama dari produk, serta komposisi dari sari buah tersebut.
3.4 Kandungan Zat Dalam Buah Apel, Gizi & Khasiat
Menurut para ilmuwan, salah satu kandungan zat dalam buah
apel mampu mengatasi insomnia. Banyak bukti, para penderita insomnia bisa tidur
nyenyak setelah mengonsumsi apel. Hal ini dimungkinkan karena dalam buah apel
terdapat mineral magnesium pluskalsium yang
berkhasiat sebagai obat penenang alami. Dampaknya memang sangat positif, sebab
selagi kita tidur, tubuh secara otomatis akan mereparasi seluruh sel yang telah
aus, rusak atau yang mati, sehingga peredaran darah lancar dan tubuh menjadi
kuat kembali.
Peneliti dari Amerika, Prof.Dr. Ancel Keys mengatakan, zat
yang terkandung dalam apel mampu mengatur pembagian gula darah dalam tubuh,
sehingga orang dapat tidur nyenyak setelah memakannya. Peneliti lain, Dr.
Jeffry S. Hyams berpendapat, zat yang terkandung dalam apel mengatur
perkembangan bakteri dalam usus, sehingga peredaran darah menjadi lancar dan
pertahanan tubuh menjadi kuat.
Sementara Prof. Josef Jagic dari Wina berpendapat, zat yang
terkandung dalam apel mampu melarutkan garam dan air yang berlebihan di dalam
tubuh. Menurutnya, apel sangat cocok untuk pasien tekanan darah tinggi dan
dapat mencegah sakit jantung.
- Jenis dan khasiat
Di Indonesia beredar berbagai jenis apel. Ada apel impor,
ada apel lokal. Namun, dari sekian banyak apel, hanya ada satu jenis apel yang
diyakini memiliki khasiat obat. Yaitu jenis apelromebeauty yang
berwarna hijau dengan semburat merah. Apel jenis ini biasa dikenal dengan nama
apel Malang. Rasanya memang lebih masam dibandingkan apel jenis lainnya.
Apel Malang banyak mengandung vitamin seperti vitamin A, B
dan C serta mineral seperti belerang, zat besi, klor, fosfor, kalsium,
magnesium, natrium, potassium dan silikon. Buah ini
bisa digunakan untuk obat batuk, penghancur batu ginjal, melancarkan
pencernaan, membersihkan tubuh dari racun dan mengobati peradangan di dalam
tubuh.
Apel mengandung 50% lebih banyak vitamin A dibandingkan
jeruk. Vitamin ini berfungsi untuk menyembuhkan influenza dan infeksi lainnya.
Khasiat lainnya menjaga mata dalam kondisi baik dan mencegah kebutaan.
Apel memiliki kandungan vitamin C dan B yang penting untuk
mempertahankan kesehatan saraf. Vitamin C juga merupakan antioksidan dan
berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh juga penting untuk pembentukan tulang
dan gigi. Pada tahun 1978, Konowalchuck memublikasikan artikel berjudul Antiviral
Effect of Apple Beverages.
Ia menulis, sari buah apel sangat baik diminum untuk melawan
berbagai serangan infeksi virus. Dalam buku lain, Natural Remedies,
dosis apel yang bisa melindungi tubuh dari virus adalah tiga kali sehari satu
buah atau segelas jus apel.
Menurut penelitian US Apple Association pada
tahun 1992, diberitakan apel mengandungboron yang membantu tubuh
wanita mempertahankan kadar estrogen pada saatmenopause. Gangguan
penyakit pada saat menopause, seperti ancaman penyakit jantung
dan kekeroposan tulang karena berkurangnya hormon estrogen, bisa
dicegah dengan boronyang terkandung dalam apel.
Penelitian lain mengungkapkan, apel kaya akan
serat, fitokimia dan flavonoid. Bahkan
menurut Institut Kanker Nasional Amerika Serikat, apel paling banyak mengandung flavonoid dibandingkan dengan buah-buahan lain. Zat ini,
menurut laporan tersebut, mampu menurunkan risiko terkena penyakit kanker paru-paru sampai 50%. Fakta ini didukung
sebuah penelitian lain di Welsh, Inggris yang menunjukkan konsumsi buah apel
secara teratur akan membuat paru-paru berfungsi lebih baik.
Selain itu, ada kabar baik untuk kaum pria, hasil
penelitian Mayo Clinic, Rochester di Amerika Serikat yang
dimuat dalam jurnal Carcinogenesis pada tahun 2001
membuktikan, kuersetin (quacertin), sejenis flavonoid yang
terkandung dalam apel dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker prostat.
Kuersetin adalah salah satu zat aktif kelasflavonoid yang secara
biologis amat kuat. Bila vitamin C memiliki aktivitas antioksidan 1, maka
kuersetin memiliki aktivitas antioksidan 4,7.
Fitokimia di dalam apel dapat berfungsi sebagai antioksidan
yang melawan kolesterol 'jahat' (Low Density Lipoprotein/LDL) yang
potensial menyumbat pembuluh darah. Antioksidan ini dapat mencegah kerusakan
sel-sel atau jaringan pembuluh darah. Pada saat bersamaan, antioksidan akan
meningkatkan kolesterol 'baik' (High Density Lipoprotein/HDL) yang
bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung, pembuluh darah dan stroke.
Secara spesifik pada sebuah penelitian awal, terbukti dalam
apel ditemukan asam D-glucaricyang bermanfaat mengatur kadar
kolesterol. Jenis asam ini mampu mengurangi kolesterol 'jahat' hingga 35%.
Penelitian di Cornell University, AS membuktikan
zat fitokimia yang terdapat pada apel bermanfaat menghambat
pertumbuhan sel kanker usus sebesar 43%. Fitokimia lain pada
apel yang memiliki aktivitas antikanker adalah asam elagat, asam kafeat, asam klorogenatdan
glutation (glutathione). Asam elagat berperan sebagai
"obat" antikanker generasi baru, dengan aksi utama melindungi
kromosom dari kerusakan dan menghambat aksi dari banyak karsinogen (bahan
pencetus kanker), seperti asap rokok (dikenal secara kolektif sebagaipolycylic
aromatic hydrocarbons dan bahan-bahan kimia beracun seperti benzopyrene).
Sementara glutation adalah bahan antikanker penting yang
menangkal efek racun dari logam berat, seperti timah hitam. Zat tersebut juga
dapat mengeliminasi pestisida dan bahan pelarut.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sari
buah merupakan cairan yang terdapat secara alami dalam buah dan memiliki rasa
asli seperti buah tersebut. Pembuatan sari buah dilakukan dengan menggunakan
Asam Sitrat sebagai bahan pengawet yang baik dan alami, serta digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman
ringan.
Buah
yang kami pilih dalam pembuatan sari buah adalah apel. Hal ini dikarenakan buah
apel adalah buah yang sangat digemari masyarakat dari berbagai kalangan karena
rasanya yang enak dan menurut kami cocok untuk dijadikan sari buah. Selain itu,
kami juga memperhatikan gizi pada buah apel itu sendiri. Apel kaya akan vitamin
A, B, dan C, bahkan kandungan vitamin A buah apel 50% lebih banyak dibandingkan
buah jeruk. Apel juga kaya akan serat, fitokimia dan flavonoid.
Kandungan flavonoid
pada apel
bahkan lebih banyak dibanding jenis buah-buahan yang laninnya. Flavonoid mampu menurunkan risiko terkena
penyakit kanker paru-paru sampai 50%.
4.2 Saran
Pembuatan
sari buah harus memperhatikan beberapa hal. Yang pertama adalah jenis buah yang
dipilih dan kualitas buah. Jadi buah harus dipilih berdasarkan rusak atau
tidaknya buah. Lalu komposisi setiap bahan harus sama, mulai dari pencampuran
sari buah dengan air, gula, dan juga jangan terlalu banyak memberi asam sitrat
pada sari buah karena justru sari buah akan menjadi terlalu asam.
Setelah
sari buah telah jadi, kemasan sari buah harus diperiksa. Pastikan kemasan sudah
bersih. Label kemasan juga dibuat semenarik mungkin dan harus dicantumkan
komposisi pada label.
Daftar Pustaka
https://shendud.wordpress.com/laporan-praktikum-kimia/prakarya-kimia/pengawetan-sari-buah/.
Diakses pada 28 Januari 2015.
https://shendud.wordpress.com/laporan-praktikum-kimia/prakarya-kimia/pengawetan-sari-buah/.
Diakses pada 28 Januari 2015.
http://gapmmi-ukm.com/index.php/pembuatan-konsentrat-sari-buah-clear-jernih/.
Diakses pada 29 Januari 2015.
http://dheveera.blogspot.com/2012/02/buah-apel-menurut-para-ahli.html.
Diakses pada 29 Januari 2015.
Lampiran
(Maaf, ane lagi mager, jadi sengaja gk dilengkapin dulu)
--------------------------------------------------------------------
*Jujur, ane minta maaf, itu masih banyak yang copas dari website lain, sebelumnya makasih informasinya:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar