Cari Blog Ini

Minggu, 30 Juni 2013

Makalah "Tugu Serangan Balas Kota Prabumulih"

Sesuai janji ane makalahnya mau direvisi. Yang ini sih bahasannya agak beda, karena yang dibahas adalah tugu serangan balas-nya, kalo yang kemaren itu lebih ke perangnya, tapi yang ini masih masuk bahasan kok perangnya;))
Maaf kalo memang kgk rapi, copas dari ms word--V
(Font nya di blog ini saya ubah jadi georgia, font seharusnya Times New Roman, Size 12)

_______________________________________________________________



Tugu Serangan Balas Kota Prabumulih Untuk Mengenang Jasa Para Pejuang Nasional di Kota Prabumulih Tahun 1947

(Diajukan untuk memenuhi tugas laporan observasi mata pelajaran sejarah)




Disusun Oleh :
·         Amatullah Nabilah (8025)
·         Anisa Rahmawati (8030)
·         Galih Nur Ammalia (8079)
·         Rio Sentosa (8172)
·         Risa Aprilia (8173)
·         Yoel Andreas (8211)

Guru Pembimbing :     Dra. Siti Mariyah
                                  NIP. 195608121983032007


SMA NEGERI 1 PRABUMULIH
Jl. Prof. M. Yamin. No. 62. Telp. (0713) 320020 Prabumulih Utara 31121
TAHUN AJARAN 2014/2015

Abstrak
          Karya tulis yang berjudul “Tugu Serangan Balas Kota Prabumulih Untuk Mengenang Jasa Para Pejuang Nasional di Kota Prabumulih” ini membahas mengenai sejarah mengapa tugu ini dibuat, yaitu untuk mengabadikan perjuangan masyarakat Kota Prabumulih yang berhasil mengusir para penjajah. Dalam rumusan masalah yang dibuat, penulis akan membahas awalnya mengenai sejarah perang “serangan balas kota Prabumulih” hingga diabadikan dalam tugu serangan balas kota Prabumulih, serta letak tugu tersebut dan peran siswa/masyarakat terhadap situs tersebut. Adapun tujuan dalam karya tulis ini adalah untuk mengenalkan lebih mengenai perang “serangan balas kota Prabumulih” hingga dibuatnya “Tugu Serangan Balas Kota Prabumulih”. Sehingga, para pembaca mendapatkan manfaat lebih dalam untuk informasi mengenai peristiwa serangan balas kota Prabumulih dan alasan tugu tersebut dibuat. Metode penulisan yang disusun tim penulis adalah dengan menggunakan studi pustaka, media internet, serta observasi langsung ke lokasi. Kesimpulan dari karya tulis ini, dimana berisi mengenai Perang serangan balas kota Prabumulih, atas kerjasama dan tekad dari para pejuang dan masyarakat Kota Prabumulih, akhirnya kita berhasil mengusir para kompeni.

Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , yang telah memberikan berkat, rahmat , serta karunianya , sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Laporan yang kami buat ini memuat mengenai sejarah peristiwa serangan balas kota Prabumulih hingga diabadikan dala Tugu Serangan Balas Kota Prabumulih. Laporan ini kami buat berdasarkan hasil penelitian kami sendiri. Laporan ini kami buat agar kita dapat memahami lebih mengenai sejarah daerah sendiri sekaligus sebuah situs penting di kota ini. Kami berusaha agar hasilnya bisa diterima dan mempermudah memahami isinya. Semoga apa yang telah kami sajikan dari laporan ini , dapat membantu siapa saja yang membacanya . Mohon maaf bila ada kesalahan penulisan, tanda baca, dll. Kami hormati bagi siapa saja yang tidak tertarik dengan pola penyajian laporan ini, dan kami sangat senang menerima komentar, saran ataupun kritik dari para pembaca. Kami akhiri  terima kasih , semoga bermanfaat.
Prabumulih, 13 Januari 2015

Tim Penulis


Halaman Pengesahan
Karya tulis “tentang Tugu Serangan Balas Kota Prabumulih Untuk Mengenang Jasa Para Pejuang Nasional di Kota Prabumulih Tahun 1947
Disusun Oleh
Nama                           :
·         Amatullah Nabilah (8025)
·         Anisa Rahmawati (8030)
·         Galih Nur Ammalia (8079)
·         Rio Sentosa (8172)
·         Risa Aprilia (8173)
·         Yoel Andreas (8211)
Hari                           : Rabu
Tanggal                      : 14 Januari 2015
Telah Disetujui Oleh   :

                  Wali Kelas,                                                                     Guru Pembimbing,





Betty Gusdwisari, S.Pd                                                          Dra. Siti Mariyah
        ________________                                                     ______________
  NIP. 198408272010012022                                          NIP. 195608121983032007

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Prabumulih




Maashobirin, S.Pd, M.Si
____________________
NIP. 1966020119891007



Daftar Isi

(Sengaja gk saya cantumin karena hasilnya bakal gk rapi kalo copas dari ms word)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia telah dijajah Belanda selama 3 setengah abad lamanya. Kemudian selepas merdeka, Indonesia kembali diajajah Belanda dengan sebutan Agresi Militer I. Belanda belum mau mengakui kemerdekaan Indonesia yang pada saat itu diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dengan alasan tersebut, Belanda berusaha keras untuk kembali menguasai daerah-daerah di Indonesia.
Belanda juga berupaya menguasai daerah-daerah yang kaya akan sumber daya alam untuk mereka manfaatkan. Setelah sedikit demi sedikit, Belnada akhirnya mengusai beberapa provinsi di Indonesia. Setelah berhasil menguasai provinsi tersebut, kini mereka mencari sumber daya alam untuk mereka kuras sebanyak mungkin. Penyerangan ini kemudian sampai ke Sumatera Selatan. Termasuklah Lahat & Prabumulih yang menjadi incarannya. Namun sebelum menuju Lahat, pasukan Belanda justru mendapat serangan balasan dari para pejuang atau masyarakat yang berada di Kota Prabumulih. Dengan segenap tenaga, masyarakat Prabumulih bersama-sama dengan TNI akhirnya berhasil membuat Belanda gagal merebut Prabumulih.
Untuk mengenang jasa para pejuang/masyarakat Prabumulih yang berhasilkan mengusir Kompeni, maka dibuatlah sebuah tugu yang saat ini dinamakan Tugu Serangan Balas Kota Prabumulih, dan menjadi salah satu situs bersejarah kota Prabumulih.

1.2 Rumusan Masalah
·         Bagaimana peristiwa atau sejarah dari serangan balas kota Prabumulih ?
·         Dimana Letak Tugu Serangan Balas Kota Prabumulih ?
·         Bagaimana peran siswa/masyarakat dalam melestarikan/menghormati situs penting yang ada di kotanya ?

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan kegiatan observasi ini adalah agar kami sebagai siswa dapat menghormati situs bersejarah yang ada di kota Prabumulih dan dapat mengetahui sejarah mengapa dibuatnya tugu serangan balas kota Prabumulih tersebut. Maka dengan begini, kita dapat secara langsung untuk melihat objeknya, lalu apa saja yang masih harus dperbaiki.

1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan laporan kegiatan observasi ini adalah :
·         Dapat memberikan informasi kepada khalayak mengenai sejarah serangan balas kota Prabumulih hinga diabadikan menjadi tugu serangan balas Kota Prabumulih.
·         Memberikan informasi mengenai lokasi tugu serangan balas Kota Prabumulih, dan apa saja yang menjadi kelebihan-kekurangannya, sehingga dapat dijadikan pelajaran.
·         Dapat memberikan nilai/pelajaran bagaimana peran kita terhadap sebuah situs bersejarah di daerah kita.

1.5 Metode Penulisan
Metode penulisan yang kami gunakan dalam membuat laporan kegiatan observasi ini adalah dengan menggunakan sumber internet, studi pustaka & observasi langsung ke tugu serangan balas kota Prabumulih.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kota Prabumulih

            Kota Prabumulih adalah salah satu Kota yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Secara geografis Kota ini terletak antara 320’09,1” – 3034’24,7” Lintang Selatan dan 104007’ 50,4” – 104019’41,6” Bujur Timur, dengan luas daerah sebesar 434,50 KM2., memiliki penduduk ± 160.000 jiwa dengan luas 435,10 km² dan merupakan salah satu Kota terkecil di Sumatera Selatan.
Sebagian besar keadaan tanah Kota Prabumulih berasal dari jenis tanah Potsolik Merah Kuning dengan derajat kemiringan tanah Kota Prabumulih antara 0 – 40 % pada ketinggian antara ±34 meter dari permukaan laut.
Kota Prabumulih termasuk daerah tropis basah dengan curah hujan 204,45 m3 dan suhu rata-rata 270Celcius.
Prabumulih awalnya termasuk sebuah kecamatan di Kabupaten Muara Enim. Namun seiring bertambahnya umur, Prabumulih resmi membentuk daerah otonom sendiri, yaitu menjadi kodya (Kota Madya) Prabumulih sejak tahun 2001. Perkembangan terus dilakukan agar kota ini maju.
Prabumulih berdiri dengan banyak sejarah di dalamnya. Banyak sekali situs bersejarah, atau tempat-tempat yang sudah sangat lama berdiri saat Prabumulih masih bergabung sebagai daerah otonom Kabupaten Muara Enim. Tempat-tempat yang sudah bersejarah tersebut terdiri dari beberapa macam, misalnya fasilitas umum seperti stasiun kereta api pertama Kota Prabumulih, atau misalnya tugu yang menyimbolkan suatu kekhasan kota Prabumulih atau peristiwa yang pernah terjadi di Kota Prabumulih seperti Tugu Nanas, Tugu Kecil, atau Tugu Serangan Balas.
2.2 Pengertian Situs Sejarah
            Situs jika dikaitkan dengan sejarah maka dapat berarti sebuah tempat bersejarah. Ada banyak pendapat mengenai pengertian situs sejarah ini.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi situs:
  
# ROGERS PAKPAHAN, AMIR KHOSIM, SRIYANTO, SRI WIJAYANTI
Situs adalah tempat, kedudukan, atau letak suatu objek dalam hubungannya dengan objek lain berdasarkan proses terjadinya 

# YOGA ARIWIBOWO
Situs adalah lokasi objek dalam hubungannya dengan objek yang lain.

# BAMBANG G.N
Situs adalah daerah temuan benda-benda purbakala, seperti fosil binatang purba .

# MARC GOBE
Situs adalah tempat dimana orang merasa bahwa mereka didengar, dan yang terpenting, dilayani dengan baik. 
          Dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, pengertian situs dijelaskan sebagai berikut: “Situs Cagar Budaya adalah lokasi yang berada di darat dan/atau di air yang mengandung Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, dan/atau Struktur Cagar Budaya sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti kejadian pada masa lalu”.
          Dari berbagai pendapat yang telah ada tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa situs sejarah adalah sebuah tempat atau lokasi yang memiliki kesinambungan/kaitan dengan sebuah peristiwa yang bersejarah atau peristiwa di masa lampau.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Peristiwa Serangan Balas Kota Prabumulih

Serangan kilat (Blitz Kreig) para Serdadu Belanda pada tanggal 21 Juli 1947 , yang lebih dikenal dengan nama agresi militer Belanda 1, berhasil merebut beberapa provinsi di Indonesia yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan termasuk Sumatera Selatan .
Strategi Tentara Negara Indonesia yaitu menarik pasukan ke belakang dengan melakukan bumi hangus, kemudian membuat jebakan.
Pasukan Belanda dengan sigap berusaha untuk menguasai daerah-daerah yang kaya akan sumber daya alam di provins-provinsi tersebut, termasuklah kota Prabumulih.
Pasukan Belanda  terus bergerak menuju kota Bengkulu , Jambi , Bandar Lampung, dan menguasai daerah pertahanan TNI hingga daerah 20 km yang sebelumnya masih di duduki oleh Tentara kita sebagai pertahanan . Wilayah tersebut merupakan tanggung jawab bagi Brigade Pertempuran Garuda Merah Yang berkedudukan di kota Prabumulih yang di pimpin oleh Kolonel Bambang Utoyo .
Tepat pada pukul 06.00 pagi , 21 Juli 1947 , pasukan Belanda melakukan penyerangan dengan menggunakan pesawat Pembom B.25, Pesawat Mustang, Howitser, Mortir 8 inci, Panser dan anggota pasukan infantry yang terus bergerak untuk menghancurkan pertahanan para TNI kita . Setelah wilayah pertahanan tengah dapat di taklukkan , pasukan Belanda bergerak ke arah selatan , ke arah kota Prabumulih tepat jam 3 sore . Perlawanan yang diberikan oleh para tentara kita saat itu , dapat dilumpuhkan , dan akhirnya para tentara mengundurkan diri ,lalu mereka bergerak menuju ke suban jeriji. Dengan jatuh nya kota Prabumulih ini ke tangan Belanda , telah menurunkan semangat juang para TNI pada saat itu.
Setelah pertahanan tentara kita dapat dipatahkan oleh pasukan Belanda , sekitar 220 orang anggota pasukan di bawah pimpinan Kapten Wahab Sarobu, dari dusun Parit bergerak ke Talang Niru dan akhirnya bergabung dengan induk pasukan Resimen 45 di Talang Kemang, Tanduk dan Cempaka. Kemudian para pasukan Indonesia melakukan rapat dan menghasilkan kesepakatan untuk melakukan serangan balas kota Prabumulih .
Sehubungan dengan rencana tersebut, maka disusunlah struktur organisasi penyerangan yang terdiri atas staf serta berbagai kesatuan penyerangan dari sektor I hinga sektor IV.
Dipilihnya kota Prabumulih tentu saja karena ada faktor-faktor yang mengacu kepada kepentingan militer, politik maupun psikologis. Berikut adalah tingkat kepentingan yang mengacu Kota Prabumulih dipilih sebagai tempat serangan balas:
1.      Politik
Prabumulih merupakan tempat vital secara ekonomis yang dapat dimanfaatkan Belanda untuk tujuan-tujuan politis .
2.      Militer
Dilihat dari pasukan Belanda di pedalaman , pasukan Belanda di Prabumulih Lah yang paling banyak . Hal ini karena para pasukan TNI , walau hanya dengan senjata terbatas , mereka dapat membuat Belanda kewalahan .
3.      Psikologis
a.       Eksternal
Meyakinkan Belanda wibawa Jenderal Sudirman , masih dipatuhi di daerah-daerah terpencil , dan membuktikan bahwa agresi Militer Belanda 1 tidak hanya di Pulau Jawa saja tapi di Sumatera Selatan juga terdapat perjuangan TNI .
b.      Internal
Memberi semangat juang kepada pasukan kesatuan lain , dan membangkitkan kepercayaan masyarakat terhadap pejuangan TNI . Walaupun semangat juang para TNI saat itu tinggi , tetapi bukan hanya pasukan Belanda yang memiliki pasukan terbanyak di Kota Prabumulih , tetapi pasukan Belanda tersebar luas di Kota Prabumulih , sehingga akan menjadi sulit bagi para TNI kita untuk memukul mundur Belanda .
Pelaksanaan Operasi
1.      Tahap Infiltrasi
Perencanaan penyerangan “serangan balas ke Kota Prabumulih” sudah di susun sepenuhnya dan menjadi tanggung jawab Komandan Resimen 45 Mayor Dhani Effendy . Penyerangan ini dilakukan dengan cara mendadak dan langsung menyerang , sehingga yang dibutuhkan adalah kesiapan mental para pejuang . Ada beberapa hal yang disampaikan oleh Komandan Resimen 45 Mayor Dhani Effendy . Hal tersebut adalah :
1.      Kita harus menyerang Prabumulih (Bunuh diri)
2.      Mungkin ada beberapa diantara kita yang tidak akan kembali lagi .
3.      Walaupun serangan ini , adalah serangan bunuh diri , Prabumulih harus kita duduki dan serangan harus kita lakukan.
4.      Tidak ada yang bisa mencegah penyerangan kita ini, selain Allah SWT.
5.      Pistol saya ini bukan untuk menembak Belanda, tapi akan menembaki betis-betis siapa saja diantara kamu yang mundur tanpa komando
6.      Ada kekasih ada Negara dan ada Negara ada kekasih, namun yang diutamakan adalah kepentingan Negara.
1.      Tahap Eksploitasi
Pertempuran dilakukan secara dekat , antara pasukan kita dan para serdadu Belanda . Di tahap ini dibagi kedalam beberapa sektor. Sektor 1di bagi menjadi 2 kelompok , kelompok pertama menyerang di lapangan bola kaki , sedang kelompok  2 menyerang di daerah kantor angkutan darat . Sektor 2 melakukan serangan di eks. Kantor Panglima BPGM dan eks. Kantor Staf BPGM . penyerangan ini sudah menciptakan suasana panik , dan tepat pukul 06.00 tanggal 1 agustus 1947 , diputuskan untuk perang . Sektor 3 ditugaskan untuk menduduki eks. Kediaman Panglima BGM/P (sekarang menjadi Yon Zipur) , yang letaknya tidak begitu jauh dari eks. Kantor Komandan Brigade . Setelah pasukan di sektor ini berhasil menduduki tempat tersebut , maka pasukan ini mendengar berita untuk memutuskan pertempuran dan kembali bergerak menuju titik kumpul .
Sektor 4 menyerang di Asrama Militer Polisi, Rumah Dinas PJKA, SD Pertamina dan Stasiun Kereta Api Prabumulih yang dibantu dari sektor 5 . Pertarungan berlangsung sengit . Ada 6 pasukan kita yang tewas , dan 7 pasukan Belanda yang tewas . Lalu sektor 5, tugas yang diberikan kepada sektor 5 ini adalah , menyabotase segala alat komunikasi Belanda , agar Belanda tidak dapat meminta bantuan dari luar . Selain itu sektor 5 juga bertugas untuk membantu sektor 4 .
Lalu dari kelima sektor tersebut, terdapat sektor pasukan berdiri sendiri. Tugas di sektor ini adalah untuk menghambat gerak para serdadu Belanda yang akan dilalui mereka . Pada pukul 05.30 , pasukan ini menyerang sebuah panser , sehingga terbakar , dan menewaskan 3 orang Belanda , sedang 1 orang pasukan kita tewas yaitu Asri .
2.      Tahap konsolidasi
Tanggal 1 Agustus 1947 pukul 00.45 , terjadi pertempuran sengit yang menyebabkan pasukan Belanda terpukul mundur . tepat pukul 06.15 , semua pasukan dari beberapa sektor tadi memutuskan melakukan pertempuran dengan Belanda yang sekaligus bertepatan dengan hari raya idul fitri .
Pada saat melakukan gerakan ke Martapura , ternyata dusun Tambangan Rambang telah diduduki Belanda sehingga terjadi kontak senjata tanpa memakan korban. Setelah 2 bulan bertugas , akhirnya mereka pindah ke Lubuk Linggau .
Sesampainya di Lubuk Linggau Komandan Resimen 45 memberikan laporan kepada Panglima BPGM (Kol. Bambang Utoyo) mengenai kegiatan yang pernah dilakukan oleh Resimen 45 di Payakabung , Modong , Prabumulih , kegiatan di front Gillas dan front Banten. Khusus mengenai Serangan Balas Prabumulih dilaporkan pada Panglima sebagai berikut :
- Para TNI/Laskar : 60 orang lebih gugur dan 200 orang lebih hilang.
- Pasukan Belanda : 40 orang lebih gugur dan 80 orang luka berat dan ringan. ( sumber ada pada dokumen MABES AD di Jakarta) .

Dampak Serangan Balas ke Kota Prabumulih
A.                Militer
Serangan balas kota Prabumulih telah membuktikan bahwa keberhasilan yang diraih karena semangat juang para tentara Indonesia dan kesatuan yang ditunjukkan para masyarakat untuk terbebas dari penjajahan walaupun hanya dilengkapi senjata sederhana. Hal ini menimbulkan efek positif bagi kemiliteran Indonesia.
B.                 Politis
Semua pertempuran yang terjadi di Indonesia, yang termasuk didalamnya adalah peritiwa serangan balas kota Prabumulih, telah mendukung usaha diplomasi dari pusat dunia Internasional yaitu PBB. Sehingga pada tanggal 31 Juli 1947, PBB mengeluarkan perintah yang isinya untuk menyerukan kedua negara segera menghentikan tembak-menembak dan berunding untuk damai. Khusus di Sumatera Selatan oleh Komandan Brigade Pertempuran Garuda Merah (BPGM) tanggal 5 Agustus 1947 pukul 01.00 malam baru dapat diberlakukan Cease Fire.
C.                 Psikologis
Dampak psikologis yang ditimbulkan dari serangan balas Kota Prabumulih bagi tentara cukup besar , yaitu :
1.                  Bagi Tentara Belanda
Pasukan Belanda jarang sekali melakukan patroli pada malam hari , dan penyerangan langsung atau pun pencegatan sudah membuat tentara Belanda tidak Tenang
-  Pasukan Belanda gentar untuk menghadapi tentara Indonesia , walaupun pasukan Indonesia , hanya berbekal senjata sederhana , tapi semangat juang para Tentara Indonesia lah Yang diwaspadai oleh pasukan Belanda .
-  Tingkat keamanaan kedudukan Belanda ditingkatkan , karena mereka takut terjadi serangan tiba-tiba seperti Serangan Balas Kota Prabumulih .
2.                  Bagi Pasukan Indonesia
-  Terbentuklah tindakan heroik dan patriotisme yang tinggi demi membela tanah air .
-  Percaya diri para pejuang Bangsa Indonesia meningkat , untuk membela tanah air
-  Loyalitas dan solidaritas para pejuang terjalin
-  Mengembangkan identitas para Tentara sebagai prajurit pejuang dan pejuang prajurit
3.                  Bagi Masyarakat
-  Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perjuangan Tentara Negara Indonesia  ,bahwa tentara Indonesia bisa mengalahkan Belanda , walaupun hanya berbekal senjata yang terbatas
-  Meningkatkan keyakinan masyarakat , bahwa para pejuang Indonesia dapat meneruskan Perjuangan Nasional .
-  Mengurangi kepercayaan masyarakat Indonesia , bahwa Belanda termasuk Negara Superior yang sulit untuk dikalahkan  .
3.2 Dibuatnya Tugu Serangan Balas Kota Prabumulih Sebagai Rasa Hormat Terhadap Jasa Para Pejuang
            Berdasarkan sejarah atau peristiwa yang telah terjadi di Kota Prabumulih, akhirnya dibangunlah Tugu Serangan Balas Kota Prabumulih dan menjadi situs bersejarah saat ini. Tugu serangan balas tersebut menggambarkan seorang Kompeni yang ditusuk dari belakang oleh pejuang Nasional dengan sebilah bambu runcing dan berhasil terbunuh. Hal itu terjadi karena saat Kota Palembang tidak mampu menahan serangan Kompeni selama 5 hari 5 malam (disebut juga Pertempuran 5 hari 5 malam di Palembang), para tentara harus mundur sekitar 100 km tepatnya di Kota Prabumulih. Belanda berusaha untuk menguasai daerah kaya sumber daya alam di provinsi Sumatera Selatan, namun masyarakat tidak tinggal diam. Para pejuang di Kota Prabumulih akhirnya menyusun strategi untuk menyerang Kompeni. Karena tidak mempunyai senjata jarak jauh, akhirnya masyarakat mengusulkan untuk melakukan penyerangan pada malam hari agar kompeni tidak bisa melihat dengan jelas para pejuang kita melakukan penyerangan. Disaat pasukan Belanda lengah, para pejuang Nasional segera menyerang Belanda dengan senjata seadanya. Semua daerah bahu membahu untuk mengusir kompeni dari tanah Prabumulih, dan usaha yang dilakukan tidak sia-sia. Para pejuang kita berhasil mengusir kompeni dan gagal menguasai Sumatera Selatan.
            Peristiwa tersebutlah menggambarkan tugu yang dibangun dengan tinggi kira-kira setinggi gedung 1 lantai. Adapun maksud lainnya adalah untuk diketahui dan dikenal oleh generasi muda Kota Prabumulih maupun generasi muda Indonesia pada umumnya, serta untu memperkenalkan bahwa kota Prabumulih sebagai kota perjuangan yang ada di daerah SumSel. Selain itu relief yang terdapat pada tugu menggambarkan penyerangan Batalyon II Garuda Merah beserta laskar & pejuang kota Prabumulih yang dipinpin Mayor Effendi.
            Selain itu, Tugu serangan Balas memiliki makna, baik bentuk, tulisan & simbol pada tugu. Makna bentuk segi lima dari tugu serangan balas  melambangkan 1 kodam membawahi 4 korem. Kodam Sriwijaya membahai 4 wilayah SUMBAGSEL, yaitu Korem 041 GAMAS (Garuda emas)-Bengkulu, 042 GAPU (Garuda Putih)-Jambi, 043 GATAM (Garuda Hitam)-Lampung, & 044 GAPO (Garuda Dempo)-SumSel.

3.3 Lokasi (Kelebihan & Kekurangan) Tugu Serangan Balas Kota Prabumulih
Tugu Serangan Balas terletak di Jln. Jendral Sudirman, tepat di simpang tiga arah masuk lapangan sepak bola Prabujaya, Prabumulih. Letak tugu ini memang cukup strategis, mengingat tempatnya berada di persimpangan jalan di Prabujaya. Tugu ini dibangun pada tahun 1993 oleh kelompok kerja yang diketuai Kolonel (Purn) Kassim Djaki. Pembangunan tugu ini mendapat dukungan penuh dari bupati Muara Enim pada waktu itu yaitu H. Hasen Zen, S.H.
Alasan penentuan tempat pembangunan :
·         Supaya mudah dilihat & dikenal
·         Lahan pembangunan tersebut tidak ada masalah, ditambah lagi wilayah Karangraja pada saat itu yang dipimpin Bapak Genang yang memiliki jiwa Nasionalis yang sangat tinggi serta sangat cinta kepada para laskar-laskar & para pejuang Kota Prabumulih.
Dibangunnya Tugu Serangan Balas Kota Prabumulih di lokasi tersebut tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya. Berikut dapat diulas secara singkat:
·         Kelebihan
1.      Tugu serangan balas dibangun di lokasi strategis yaitu di Jl. Jend. Sudirman yang merupakan jalan utama, sehingga masyarakat dapat dengan mudah melihat tugu tersebut.
2.      Lokasi taman tugu serangan balas dibangun dengan taman yang indah, sehingga masyarakat tidak jenuh dengan keadaan sebelumnya yang hanya berupa lapangan rumput kosong.
3.      Fasilitas yang berada di tugu serangan balas sudah ada, misalnya seperti kursi taman, lampu penerangan, kotak sampah, bahkan taman bermain untuk anak.
·         Kekurangan
Kekurangan yang paling menonjol dari tugu serangan balas Kota Prabumulih yaitu disekitar tugu tidak dilengkapi dengan keterangan tugu dibuat pada tahun berapa atau cerita singkat alasan dibuatnya tugu tersebut, sehingga tugu tersebut seakan hanya dibuat untuk dilihat. Selain itu, banyak oknum nakal yang sengaja mencoret dinding yang berada di halaman belakang Tugu, dan air kolam yang mengelilingi tugu tidak dirawat, sehingga terlihat sangat jorok.
3.4 Sikap yang Harus di Lakukan Terhadap Situs Sejarah di Daerah Kita
            Setiap daerah mememiliki sebuah ikon ataupun situs bersejarah yang berhubungan erat dengan daerah tersebut. Kota Prabumulih sendiri adalah salah satu kota yang pada saat dilaksanakannya Agresi Militer Belanda I terkena dampaknya. Belanda berupaya menguasai daerah di Sumatera Selatan, namun upaya Belanda tesebut tidak bisa dibiarkan oleh masyarakat Sumatera Selatan. Jika di Palembang terjadi pertempuran 5 hari 5 malam, di Prabumulih disebut dengan “Serangan Balas Kota Prabumulih”. Segenap pasukan tentara negara Indonesia & masyarakat Prabumulih berhasil mengusir para penjajah dari kota Prabumulih. Perjuangan berat & berani masyarakat Prabumulih ini diabadikan dalam sebuah tugu, yaitu Tugu Serangan Balas Kota Prabumulih dan menjadi salah satu situs bersejarah penting karena dibuat untuk mengenang jasa para masyarakat Prabumulih.
            Kini sebagai penerus generasi bangsa, kita harus bisa melestarikan dan mengetahui lebih banyak tentang situs bersejarah didaerah kita. Karakter bangsa dibentuk melalui sejarah bangsa tersebut, itu artinya kita yang didaerah juga harus bisa mengenali sejarah daerah kita sendiri. Dengan sejarah kita dapat berfikir positif untuk memikirkan apa yang ada di masa kini dan masa depan, jadi sejarah tidak terhenti di masa lampau.
Karakter bangsa tersebut terbentuk karena, pertama, sejarah bisa membentuk rasa nasionalisme. Peninggalan/ situs bersejarah dapat menumbuhkembangkan rasa patriotisme yang tinggi. Jika masyarakat Prabumulih bisa mengusir Belanda, itu artinya para pejuang maupun masyarakat Prabumulih adalah orang-orang yang hebat. Kedua, sejarah juga akan mebentuk nilai edukasi. Dengan dibangunnya sebuah situs bersejarah misalnya tugu serangan balas Kota Prabumulih, maka harusnya masyarakat terus bertanya “bagaimana cerita yang sebenarnya dari tugu ini?”. Hal ini membuat masyarakat tertantang untuk mengungkap misteri yang terjadi pada masa lampau. Dan ketiga, sejarah mengajarkan kita untuk memiliki jiwa disiplin dan semangat  kerja yang tinggi. Dimana maksudnya dengan informasi sedemikian dikit, kita harus mampu mendalaminya sebaik mungkin walaupun dengan sumber yang sedikit.
Karena begitu pentingnya peninggalan bersejarah maka perlu diadakan upaya pelestarian. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam upaya melestarikan peninggalan bersejarah antara lain:
1.      Melakukan pendataaan dan pencatatan berbagai peninggalan sejarah. Mungkin kita sebagai siswa terbilang cukup malas, namun setidaknya kita juga dapat mengingat situs sejarah tersebut.
2.      Merawat dan menjaga agar tidak rusak. Walaupun sebuah situs dibuka untuk umum, tapi kita juga harus merawat & menjaga kenyamanan pengunjung lain.
3.      Melakukan pemugaran atau penataan kembali bangunan bersejarah yang sudah rusak. Bagi Pemerintah hal ini harus. Misalnya dengan merenovasi keadaan tamannya saja itu sudah cukup untuk kenikmatan pengunjung. 
4. Menyebarluaskan informasi mengenai peninggalan sejarah yang ada. Pemerintah harus sesering mungkin untuk memperkenalkan daerahnya, baik melalui media cetak ataupun media elektronik. Bukan berarti siswa tidak bisa ikut andil. Seiring berkembannya zaman, kita sebagai siswa bisa ikut menyebarkan informasi tentang situs bersejarah kit melalui media elektronik, seperti misalnya melalui blog atau wordpress.
Dengan begitu, kita dapat memiliki manfaat dari melestarikan situs bersejarah, yaitu :
·         memperkaya khasanah kebudayaan bangsa Indonesia,
·         menambah pendapatan Negara karena digunakan sebagai obyek wisata,
·         menyelamatkan keberadaan benda peninggalan sejarah, sehingga dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang, serta
·         membantu dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan untuk obyek penelitian.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perang serangan balas kota Prabumulih dilaksanakan setelah 10 hari pasukan Belanda melaksanakan Agresi Militer Belanda I, yang telah melibatkan kekuatan 3 matra sekaligus dan masih dalam kondisi siap tempur. Para pejuang Indonesia yang berada di kota Prabumulih hanya menggunakan senjata terbatas seperti bambu rncing berhasil memukul mundur pasukan penjajah.
Kedudukan pasukan Belanda yang ada di Kota Prabumulih, tidak berada pada satu tempat saja , tetapi tersebar luas di daerah Prabumulih . Resimen 45 membagi tim kedalam 5 sektor untuk menyerang Belanda , walaupun komunikasi antar prajurit tidak maksimal .
            Semangat juang dan kerjasama tim yang baik antara pejuang Indonesia, khususnya masyarakat Kota Prabumulih dalam mengusir penjajah, diabadikan dalam sebuah monumen yang bernama “Tugu Serangan Balas Kota Prabumulih”. Maksud lain dengan pembangunan tugu serangan balas ini adalah untuk diketahui dan dikenal oleh generasi muda yang akan datang, baik generasi muda Kota Prabumulih maupun generasi muda Indonesia pada umumnya, serta untuk memperkenalkan bahwa kota Prabumulih sebagai kota Perjuangan yang ada di Sumatera Selatan.
4.2 Saran
            Dengan adanya tugu Serangan Balas Kota Prabumulih ini, Kota Prabumulih bisa memiliki salah satu situs bersejarah yaitu sebuah monumen yang menceritakan perjuangan TNI & masyarakat kota Prabumulih mengusir para penjajah. Namun ada baiknya pada monumen tersebut bisa diberi sedikit informasi atau keterangan mengenai perang serangan balas kota Prabumulih sehingga masyarakat menjadi lebih tahu akan peristiwa bersejarah di daerahnya sendiri, apalagi saat ini kondisi tugu serangan balas kota Prabumulih sudah layak untuk dikunjungi dengan keadaannnya yang asri.
            Begitu juga kita para siswa hendaknya terus memperdalam ilmu kita mengenai peristiwa bersejarah khususnya di daerah kita sendiri agar dapat kita ceritakan kepada generasi berikutnya, sehingga tugu serangan balas tersebut tidak hanya menjadi sebuah tugu.

Daftar Pustaka

           Sumarno, Drs. Edi.2005.Tugu Perjuangan Kota Prabumulih.Prabumulih:Dinas Pendidikan Nasional Kota Prabumulih.

http://www.kotaprabumulih.go.id/?page_id=69. Diakses pada 9 Januari 2015.


Lampiran







Keadaan Taman




Fasilitas



Disamping menambah hal positif, keadaan sekitar tugu serangan balas juga memiliki kekurangan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar