Cari Blog Ini

Jumat, 20 Februari 2015

Laporan Hasil Kegiatan Pembuatan Sari Buah Apel

Udah lama ane gk update. Tugasnya gak nahan sih:"
Malem ini untung kgk ada tugas, minimal bisa istirahatlahxD
Cuma mau ngeshare tugas mulok bulan lalu, kgk ada bahan daripada kgk update nih blog:)

--------------------------------------------------------------------
Laporan Hasil Kegiatan Pembuatan Sari Buah Apel
(Diajukan untuk memenuhi tugas muatan lokal)




(Tut Wuri)*Nanti bakal dilengkapin:*

Disusun Oleh :
1.    Anisa Rahmawati
2.    Karina Andika Putri
3.    Kiki Oktarina
4.    Meysin Anjliany
5.    Rio Sentosa
6.    Risa Aprilia
7.    Sayidil Tohari
      Kelas : X MIPA I
Guru Pembimbing   : Desy Nopita Dewi, S.E




SMA NEGERI I PRABUMULIH
TAHUN AJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR
           
            Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Hasil Kegiatan Pembuatan Sari Buah“ dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Desy yang telah menjadi guru pembimbing kami serta semua pihak yang mendukung terselesainya makalah ini.
            Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai manfaat yang luar biasa dari sari buah apel.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu,kami berharap adanya kritik,saran, dan usulan ataupun pendapat demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran maupun kritik yang membangun.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.Terima kasih.








Prabumulih,  31 Januari 2015





Penyusun


Daftar Isi
(Sengaja gk di copas, hasilnya bakal berantakan)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Apel adalah salah satu buah yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh manusia. Buah ini dihasilkan dari pohon buah apel. Apel juga mempunyai beragam warna kulit buahnya dan juga beragam manfaat berkualitas tinggi yang berimplimentasikan kesehatan tubuh bagi masyarakat yang mengonsumsinya.

Tak heran semua kalangan menyukai apel, daging buah yang keras ketika digigit akan mengeluarkan banyak air. Apel dapat diolah ke dalam bentuk makanan maupun minuman. Contoh olahan apel yang digemari salah satunya adalah sari buah apel. Sari buah apel ini digemari dari berbagai macam kalangan masyarakat. Sari buah apel mengandung berbagai macam manfaat untuk kesehatan tubuh.Oleh karena itu,kami memilih buah apel untuk dijadikan sari buah apel yang kaya dengan bermacam-macam manfaat untuk kesehatan tubuh.

1.2 Rumusan Masalah
1.    Apa saja kandungan vitamin yang terdapat pada sari buah apel?
2.    Apa manfaat sari buah apel untuk kesehatan tubuh?
3.    Bagaimana proses pembuatan sari buah apel?

1.3 Tujuan
Tujuan dari hasil pembuatan sari buah apel antara lain sebagai berikut :
1.    Untuk mengetahui kandungan vitamin yang terdapat pada sari buah apel.
2.    Untuk mengetahui manfaat sari buah apel untuk kesehatan tubuh.
3.    Untuk mengetahui proses pembuatan sari buah apel.

1.4 Manfaat
Manfaat dari hasil pembuatan sari buah apel antara lain sebagai berikut :
1.    Agar mengetahui kandungan vitamin yang terdapat pada sari buah apel.
2.    Agar mengetahui manfaat sari buah apel untuk kesehatan tubuh.
3.    Agar mengetahui proses pembuatan sari buah apel.

1.5 Metode Penelitian
1.    Observasi atau Pembuatan sari buah apel secara langsung
2.    Internet

BAB II
PENDAHULUAN

2.1 Asam Sitrat dan Kegunaannya
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalambiokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang penting dalammetabolisme makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan.
Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).
Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 (strukturnya ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah kanan).

Pembuatan
Dalam proses produksi asam sitrat yang sampai saat ini lazim digunakan, biakan kapang Aspergillus niger diberisukrosa agar membentuk asam sitrat. Setelah kapang disaring dari larutan yang dihasilkan, asam sitrat diisolasi dengan cara mengendapkannya dengan kalsium hidroksida membentuk garam kalsium sitrat. Asam sitrat di-regenerasi-kan dari kalsium sitrat dengan penambahan asam sulfat.
Cara lain pengisolasian asam sitrat dari hasil fermentasi adalah dengan ekstraksi menggunakan larutanhidrokarbon senyawa basa organik trilaurilamina yang diikuti dengan re-ekstraksi dari larutan organik tersebut dengan air.
Kegunaan
Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa danpengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan. Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan (E number ) adalah E330. Garam sitrat dengan berbagai jenislogam digunakan untuk menyediakan logam tersebut (sebagai bentuk biologis) dalam banyak suplemen makanan. Sifat sitrat sebagai larutan penyangga digunakan sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih dalam rumah tangga dan obat-obatan.
      Kemampuan asam sitrat untuk meng-kelat logam menjadikannya berguna sebagai bahan sabun dan deterjen. Dengan meng-kelat logam pada air sadah, asam sitrat memungkinkan sabun dan deterjen membentuk busa dan berfungsi dengan baik tanpa penambahan zat penghilang kesadahan. Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk memulihkan bahan penukar ion yang digunakan pada alat penghilang kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi pada bahan penukar ion tersebut sebagai kompleks sitrat.
Asam sitrat digunakan di dalam industri bioteknologi dan obat-obatan untuk melapisi (passivate) pipa mesin dalam proses kemurnian tinggi sebagai ganti asam nitrat, karena asam nitrat dapat menjadi zat berbahaya setelah digunakan untuk keperluan tersebut, sementara asam sitrat tidak.
Asam sitrat dapat pula ditambahkan pada es krim untuk menjaga terpisahnya gelembung-gelembung lemak.
Dalam resep makanan, asam sitrat dapat digunakan sebagai pengganti sari jeruk.

Keamanan
Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh semua badan pengawasan makanan nasional dan internasional utama. Senyawa ini secara alami terdapat pada semua jenis makhluk hidup, dan kelebihan asam sitrat dengan mudah dimetabolisme dan dihilangkan dari tubuh.
Paparan terhadap asam sitrat kering ataupun larutan asam sitrat pekat dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Pengenaan alat protektif (seperti sarung tangan atau kaca mata pelindung) perlu dilakukan saat menangani bahan-bahan tersebut.

2.2 Pengertian Sari Buah
 Menurut wikipedia Sari buah atau jus (berasal dari bahasa Inggris juice, namun lebih tepatnya fruit juice) adalah cairan yang terdapat secara alami dalam buah-buahan.
Menurut Satuhu (1996), sari buah merupakan larutan inti daging buah yang diencerkan, sehingga memiliki cita rasa yang sama dengan buah aslinya. Proses pengolahan produk sari buah umumnya masih dilakukan secara sederhana. Sari buah yang dihasilkan masih bersifat keruh dan mengandung endapan, akibat tingginya kadar pektin buah. Sehingga berdasarkan tingkat kekeruhannya, maka dikenal dua jenis sari buah, yaitu sari buah jernih dan sari buah keruh (Astawan, 1991).
Buah yang cocok digunakan dalam pembuatan sari buah jernih, tentunya buah yang mengandung kadar pektin rendah. Adanya kandungan pektin yang tinggi pada buah akan menyebabkan viskositas sari buah menjadi lebih viscous, sehingga kenampakan sari buah menjadi lebih keruh. Untuk itu, dalam pembuatan sari buah diperlukan tahap penjernihan atau filtrasi agar produk sari buah menjadi jernih.
Senyawa pektin merupakan senyawa yang terdapat di seluruh jaringan tanaman, terutama sebagai komponen lamella tengah yang berperan sebagai perekat antar dinding sel; bercampur dengan sellulosa dan hemisellulosa. Pada jaringan yang masih relatif muda dan segar, pada buah mentah, senyawa pektin tersebut tidak larut dalam air atau cairan jaringan sehingga fungsi sebagai perekat sangat kuat. Pada buah yang matang (ripening), senyawa pektin mulai larut sehingga daya perekatan antar sel lemah dan tekstur melunak. Pektin juga dikenal karena lemampuannya membentuk gel.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan
Alat-alat yang kami gunakan dalam proses pembuatan sari buah apel adalah :
·         Pisau
·         Mangkok
·         Talenan
·         Juicer(Blender)
·         Sendok
·         Panci
·         Kompor
·         Centong
·         Corong
·         Botol Minum
·         Botol kaca
Bahan-bahan yang kami gunakan dalam proses pembuatan sari buah apel adalah :
·         Apel merah 1 kg
·         Asam sitrat yang sedikit(setengah sendok teh)
·         Air mineral secukupnya
·         Gula pasir secukupnya

Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat yang kami gunakan adalah sebagai berikut :
Waktu             : 12.00 – 14.00 WIB
Tempat           : Kelas X MIPA 1

      3.2 Cara Pembuatan
Cara pembuatan sari buah apel adalah sebagai berikut :
1.    Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.    Apel di cuci terlebih dahulu sebelum diiris agar terhindar dari bakteri yang menyebabkan penyakit pada tubuh.
3.    Setelah apel di cuci sampai bersih,apel diiris sesuai keinginan tetapi kulitnya tidak perlu dikupas.
4.    Kemudian,masukkan apel yang telah diiris ke dalam juicer atau blender. Memasukkan apel ke dalam juicer tidak bisa dalam jumlah yang banyak,jadi harus sedikit-sedikit terlebih dahulu.
5.    Lalu,apel yang telah di juicer akan menjadi seperti jus tetapi lebih cair karena telah di saring pada saat di juicer. Ampas apel pun telah tersaring dan terpisah dengan air apelnya. Ampas apel sebaiknya jangan dibuang karena dapat dimanfaatkan lagi menjadi selai apel.
1.    Air apel selanjutnya dimasukkan ke dalam panci yang telah disediakan. Tambahkan dengan air mineral secukupnya,gula secukupnya,asam sitrat setengah sendok teh sambil diaduk rata.
2.    Setelah semua bahan dicampurkan di dalam panci,panaskan kan hingga mendidih sambil diaduk diatas kompor.
3.    Setelah mendidih,langsung masukkan ke dalam botol kaca dengan menggunakan corong. Memasukkannya harus hati-hati agar sari buahnya tidak terkena tangan kita karena itu masih sangat panas.
4.    Setelah selesai dimasukkan ke dalam boto kaca maka yang terakhir menempelkan label di botol kaca yang telah dibuat.
5.    Sari buah apel pun siap untuk disajikan dan dinikmati.

3.3 Tahapan Pembuatan Sebelum dan Sesudah Menjadi Sari Buah
Pada umumnya, sebelum menjadi sari buah, buah perlu melalui tahap, yaitu pemilihan dan penentuan kemasakan buah, sortasi dan pengupasan, dilanjutkan dengan pemotongan dan pencucian. Kemudian dilanjutkan dengan ekstraksi untuk memperoleh cairan buah yang diinginkan. Ekstraksi dapat digunakan untuk memperoleh hasil yang terbaik. Ekstraksi dapat dilakukan dengan pengempaan secara mekanis dengan kempa hidraulik (Ashurst, 1998). Pada prinsipnya, ekstraksi buah merupakan pemisahan cairan buah dari biji, kulit serta daging buahnya. Setelah dilakukan tahap ekstraksi, kemudian dilakukan tahap untuk memperoleh kenampakan sari buah yang jernih, sehingga perlu dilakukan pemisahan atau penyaringan. Tahap selanjutnya pencampuran dengan menambahkan bahan-bahan tambahan kedalam ekstrak buah tersebut. Kemudian sari buah tersebut dapat dikemas dengan botol, untuk selanjutnya dilakukan pasteurisasi, dan kemudian didinginkan. Berikut merupakan diagram alir pembuatan sari buah apel :
·  Pemilihan dan penentuan kemasakan buah
Umumnya yang menjadi pertimbangan adalah bentuk, ukuran dan warna, serta kualitas buah yang tidak rusak. Berbagai jenis buah mempunyai kandungan air cukup banyak atau rata-rata kandungan airnya 60 %.
Untuk mendapatkan sari buah yang baik sebaiknya dipilih buah yang masak. Buah yang kurang masak, lewat masak atau busuk akan menghasilkan sari buah yang kualitasnya rendah.
·  Pemotongan dan pencucian
Pemotongan bertujuan agar memperoleh potongan buah yang nantinya pada saat di ekstrak, cairan dalam buah dapat secara optimal terekstrak. Pencucian pastinya ditujukan agar buah terhindar dari kotoran-kotoran.
·  Ekstraksi
Ekstrasi merupakan cara pemisahan buah yang menghasilkan campuran padatan atau cairan sehingga terpisah dari ampasnya.
Ekstraksi yang kami lakukan adalah dengan menjuicer buah, sehingga cairan dan ampasnya lebih mudah terpisah dibanding menggunakan blender.
·  Pencampuran
Setelah proses ekstraksi atau proses mendapatkan sari buah, selanjutnya memasuki tahap pencampuran. Untuk mendapatkan sari buah yang baik, maka harus memperhatikan keseragaman komposisi antara bahan-bahan yang akan dicampurkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pencampuran adalah keasaman, zat padat yang terlarut, dan zat asing yang ikut dalam sari buah. Keseragaman komposisi yang pas maka juga akan membuat aroma sari buah menjadi lebih berkualitas.


·  Pembotolan sari buah
Pembotolan sari buah apel dilakukan dengan botol gelas sebagai wadah. Karena botol gelas mempunyai sifat inert (tidak bereaksi dengan bahan, tahan asam, tidak korosif, dan bersifat transparan). Sebelumnya botol-botol yang digunakan harus dalam keadaan steril, agar mutu dan kualitas sari buah teteap terjaga.
·  Pendinginan
Tahap ini dilakukan untuk mengkondisikan agar sari buah lebih awet. Untuk mempertahankan kualitas dari sari buah yang dibuat maka sari buah tersebut dapat disimpan pada suhu refrigerator antara 4-10°C. Karena pada suhu tersebut aktivitas kehidupan mikrobia perusak dapat terhambat pertumbuhannya.
·                     Pelabelan
Setelah proses pendinginan dengan tujuan mengawetkan sari buah, proses selanjutnya adalah dengan memberi label pada kemasan untuk membuat produk menjadi lebih menarik. Label harus memiliki nama dari produk, serta komposisi dari sari buah tersebut.
3.4 Kandungan Zat Dalam Buah Apel, Gizi & Khasiat
Menurut para ilmuwan, salah satu kandungan zat dalam buah apel mampu mengatasi insomnia. Banyak bukti, para penderita insomnia bisa tidur nyenyak setelah mengonsumsi apel. Hal ini dimungkinkan karena dalam buah apel terdapat mineral magnesium pluskalsium yang berkhasiat sebagai obat penenang alami. Dampaknya memang sangat positif, sebab selagi kita tidur, tubuh secara otomatis akan mereparasi seluruh sel yang telah aus, rusak atau yang mati, sehingga peredaran darah lancar dan tubuh menjadi kuat kembali.
Peneliti dari Amerika, Prof.Dr. Ancel Keys mengatakan, zat yang terkandung dalam apel mampu mengatur pembagian gula darah dalam tubuh, sehingga orang dapat tidur nyenyak setelah memakannya. Peneliti lain, Dr. Jeffry S. Hyams berpendapat, zat yang terkandung dalam apel mengatur perkembangan bakteri dalam usus, sehingga peredaran darah menjadi lancar dan pertahanan tubuh menjadi kuat.
Sementara Prof. Josef Jagic dari Wina berpendapat, zat yang terkandung dalam apel mampu melarutkan garam dan air yang berlebihan di dalam tubuh. Menurutnya, apel sangat cocok untuk pasien tekanan darah tinggi dan dapat mencegah sakit jantung.

  • Jenis dan khasiat
Di Indonesia beredar berbagai jenis apel. Ada apel impor, ada apel lokal. Namun, dari sekian banyak apel, hanya ada satu jenis apel yang diyakini memiliki khasiat obat. Yaitu jenis apelromebeauty yang berwarna hijau dengan semburat merah. Apel jenis ini biasa dikenal dengan nama apel Malang. Rasanya memang lebih masam dibandingkan apel jenis lainnya.
Apel Malang banyak mengandung vitamin seperti vitamin A, B dan C serta mineral seperti belerang, zat besi, klor, fosfor, kalsium, magnesium, natrium, potassium dan silikon. Buah ini bisa digunakan untuk obat batuk, penghancur batu ginjal, melancarkan pencernaan, membersihkan tubuh dari racun dan mengobati peradangan di dalam tubuh.
Apel mengandung 50% lebih banyak vitamin A dibandingkan jeruk. Vitamin ini berfungsi untuk menyembuhkan influenza dan infeksi lainnya. Khasiat lainnya menjaga mata dalam kondisi baik dan mencegah kebutaan.
Apel memiliki kandungan vitamin C dan B yang penting untuk mempertahankan kesehatan saraf. Vitamin C juga merupakan antioksidan dan berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh juga penting untuk pembentukan tulang dan gigi. Pada tahun 1978, Konowalchuck memublikasikan artikel berjudul Antiviral Effect of Apple Beverages.
Ia menulis, sari buah apel sangat baik diminum untuk melawan berbagai serangan infeksi virus. Dalam buku lain, Natural Remedies, dosis apel yang bisa melindungi tubuh dari virus adalah tiga kali sehari satu buah atau segelas jus apel.
Menurut penelitian US Apple Association pada tahun 1992, diberitakan apel mengandungboron yang membantu tubuh wanita mempertahankan kadar estrogen pada saatmenopause. Gangguan penyakit pada saat menopause, seperti ancaman penyakit jantung dan kekeroposan tulang karena berkurangnya hormon estrogen, bisa dicegah dengan boronyang terkandung dalam apel.
Penelitian lain mengungkapkan, apel kaya akan serat, fitokimia dan flavonoid. Bahkan menurut Institut Kanker Nasional Amerika Serikat, apel paling banyak mengandung flavonoid dibandingkan dengan buah-buahan lain. Zat ini, menurut laporan tersebut, mampu menurunkan risiko terkena penyakit kanker paru-paru sampai 50%. Fakta ini didukung sebuah penelitian lain di Welsh, Inggris yang menunjukkan konsumsi buah apel secara teratur akan membuat paru-paru berfungsi lebih baik.
Selain itu, ada kabar baik untuk kaum pria, hasil penelitian Mayo Clinic, Rochester di Amerika Serikat yang dimuat dalam jurnal Carcinogenesis pada tahun 2001 membuktikan, kuersetin (quacertin), sejenis flavonoid yang terkandung dalam apel dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker prostat. Kuersetin adalah salah satu zat aktif kelasflavonoid yang secara biologis amat kuat. Bila vitamin C memiliki aktivitas antioksidan 1, maka kuersetin memiliki aktivitas antioksidan 4,7.
Fitokimia di dalam apel dapat berfungsi sebagai antioksidan yang melawan kolesterol 'jahat' (Low Density Lipoprotein/LDL) yang potensial menyumbat pembuluh darah. Antioksidan ini dapat mencegah kerusakan sel-sel atau jaringan pembuluh darah. Pada saat bersamaan, antioksidan akan meningkatkan kolesterol 'baik' (High Density Lipoprotein/HDL) yang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung, pembuluh darah dan stroke.
Secara spesifik pada sebuah penelitian awal, terbukti dalam apel ditemukan asam D-glucaricyang bermanfaat mengatur kadar kolesterol. Jenis asam ini mampu mengurangi kolesterol 'jahat' hingga 35%.
Penelitian di Cornell University, AS membuktikan zat fitokimia yang terdapat pada apel bermanfaat menghambat pertumbuhan sel kanker usus sebesar 43%. Fitokimia lain pada apel yang memiliki aktivitas antikanker adalah asam elagat, asam kafeat, asam klorogenatdan glutation (glutathione). Asam elagat berperan sebagai "obat" antikanker generasi baru, dengan aksi utama melindungi kromosom dari kerusakan dan menghambat aksi dari banyak karsinogen (bahan pencetus kanker), seperti asap rokok (dikenal secara kolektif sebagaipolycylic aromatic hydrocarbons dan bahan-bahan kimia beracun seperti benzopyrene). Sementara glutation adalah bahan antikanker penting yang menangkal efek racun dari logam berat, seperti timah hitam. Zat tersebut juga dapat mengeliminasi pestisida dan bahan pelarut.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
            Sari buah merupakan cairan yang terdapat secara alami dalam buah dan memiliki rasa asli seperti buah tersebut. Pembuatan sari buah dilakukan dengan menggunakan Asam Sitrat sebagai bahan pengawet yang baik dan alami, serta digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan.
            Buah yang kami pilih dalam pembuatan sari buah adalah apel. Hal ini dikarenakan buah apel adalah buah yang sangat digemari masyarakat dari berbagai kalangan karena rasanya yang enak dan menurut kami cocok untuk dijadikan sari buah. Selain itu, kami juga memperhatikan gizi pada buah apel itu sendiri. Apel kaya akan vitamin A, B, dan C, bahkan kandungan vitamin A buah apel 50% lebih banyak dibandingkan buah jeruk. Apel juga kaya akan serat, fitokimia dan flavonoid. Kandungan flavonoid pada apel bahkan lebih banyak dibanding jenis buah-buahan yang laninnya. Flavonoid mampu menurunkan risiko terkena penyakit kanker paru-paru sampai 50%.

4.2 Saran
            Pembuatan sari buah harus memperhatikan beberapa hal. Yang pertama adalah jenis buah yang dipilih dan kualitas buah. Jadi buah harus dipilih berdasarkan rusak atau tidaknya buah. Lalu komposisi setiap bahan harus sama, mulai dari pencampuran sari buah dengan air, gula, dan juga jangan terlalu banyak memberi asam sitrat pada sari buah karena justru sari buah akan menjadi terlalu asam.
           Setelah sari buah telah jadi, kemasan sari buah harus diperiksa. Pastikan kemasan sudah bersih. Label kemasan juga dibuat semenarik mungkin dan harus dicantumkan komposisi pada label.

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Sari_buah. Diakses pada 29 Januari 2015. 

Lampiran
(Maaf, ane lagi mager, jadi sengaja gk dilengkapin dulu)

--------------------------------------------------------------------

*Jujur, ane minta maaf, itu masih banyak yang copas dari website lain, sebelumnya makasih informasinya:)