Halo sobat bloggerz *maaflah ya ngalay*
Ketemu lagi dengan pemilik blog yang tidak sedap dipandang ini (_ _)" *yang gak enak dipandang blognya, bukan yang punya 0_0*
Hari ini mau ngepos hasil penelitian terbesar pada abad ini, ya penelitian tentang pengaruh media air dalam pertumbuhan kacang hijau ... (T T)
Gak usah basa-basahan lagi, langsung aja gua,gue,gw,saya,aku ataupun beta kasih.
Karena memang ini gua,gue,gw,aku,saya ataupun beta copas dari mswrd nya, jadinya ada yang berantakan.
Maaf lah ya kalo ada kata-kata gk ngenakin :)
Pengaruh Media Air Dalam Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
(Tugas Biologi)
Disusun Oleh :
- Bramantyo Dwi Handjono
- Raudatun Jana
- Rio Sentosa
- Shakila Tasya Khoirunnisa
- Tania Fazalia
Guru Pembimbing :
Jumilah, S.Pd
SMA NEGERI 1 PRABUMULIH
TAHUN AJARAN 2014/2015
ABSTRAK
Perkecambahan
adalah proses ketika bagian dari embrio, biasanya radikula, memasuki kulit biji
dan mungkin berproses dengan air dan O2 dan pada temperatur
yang stabil. Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan dikenal dua
macam tipe perkecambahan, yaitu hypogeal dan epigeal. Perkecambahan
salah satunya berproses pada kandungan air. Di kalangan masyarakat awam, air
biasa selalu digunakan dalam penyiraman tanaman mereka, sedangkan air limbah
misalnya air bekas cucian beras terkadang mereka abaikan dengan membuangnya
begitu saja. Proses perkecambahan tersebut memerlukan sebuah nutrisi untuk
pertumbuhan tanaman. Apakah air cucian beras ini mempengaruhi
perkecambahan terutama dalam pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau atau malah
sebaliknya.
Kata Pengantar
Dengan
mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , yang telah
memberikan berkat, rahmat , serta karunianya , sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan ini tepat pada waktunya . Laporan yang kami buat ini memuat pengaruh berbagai macam media air dalam proses
perkecambahan. Laporan ini
kami buat berdasarkan hasil penelitian kami sendiri. Laporan ini kami buat
agar kita dapat memahami lebih mengenai perbedaan pengaruh media air yang berbeda terhadap laju pertumbuhan tanaman
kacang hijau. Kami
berusaha agar hasilnya bisa diterima dan mempermudah memahami isinya. Semoga
apa yang telah kami sajikan
dari laporan ini
, dapat membantu siapa saja yang membacanya . Mohon maaf bila ada kesalahan
penulisan, tanda baca, dll. Kami hormati
bagi siapa saja yang tidak tertarik dengan pola penyajian laporan ini, dan kami sangat senang menerima komentar, saran
ataupun kritik dari para pembaca. Kami akhiri terima kasih , semoga bermanfaat.
Prabumulih, 8
Desember 2014
Penulis
Daftar Isi
Halaman Judul...................................................................................... i
Abstrak.................................................................................................... ii
Kata Pengantar..................................................................................... iii
Daftar Isi................................................................................................. iv
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 2
1.3 Tujuan.............................................................................................. 2
1.4 Manfaat............................................................................................ 2
BAB II Landasan Teori
2.1 Pengertian Perkecambahan........................................................ 3
2.2 Faktor Luar & Dalam
yang mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Tumbuhan
2.3
Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau................................................... 7
2.4 Hipotesis.......................................................................................... 8
BAB III Metodelogi Penelitian
3.1 Tujuan Penelitian........................................................................... 9
3.2 Waktu Penelitian............................................................................ 9
3.3 Alat & Bahan................................................................................... 9
3.4 Variabel Penelitian........................................................................ 9
3.5 Cara Kerja........................................................................................ 10
3.6 Metode Penelitian.......................................................................... 10
BAB IV Pembahasan
4.1 Hasil Penelitian..............................................................................
4.2 Pembahasan................................................................................... 12
BAB V Penutup
5.1
Kesimpulan..................................................................................... 14
5.2
Saran................................................................................................ 14
5.3
Daftar Pustaka................................................................................ 15
5.4 Lampiran.......................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk tumbuh,
setiap makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan, membutuhkan nutrisi dan
kondisi yang sesuai dengan kebutuhannya. Tumbuhan akan selalu membutuhkan air,
unsur hara dan sinar matahari untuk tetap hidup dan berkembang, walaupun kadar
yang dibutuhkan berbeda untuk setiap jenisnya.
Masalah
kandungan air. Semua tumbuhan umumnya membutuhkan air bersih agar dapat tumbuh
sehat dan sempurna, namun tidak menutup kemungkinan jika air jenis lain dapat
menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih subur.
Ketersediaan unsur-unsur pendukung
hidup ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tumbuhan yang mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan keadaan lingkungan yang
mendukung tentunya akan tumbuh dan berkembang dengan lebih baik dari pada
tumbuhan yang asupan nutrisinya kurang.
Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan hasil interaksi antara factor-faktor dalam dan luar. Faktor dalam
adalah faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, antara lain sifat
genetik yang ada di dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Sedangkan
factor luar adalah factor lingkungan.
Untuk menguji
kandungan air mana yang lebih baik dalam pertumbuhan tanaman, disini kami
melakukan percobaan penyiraman dengan air biasa dan air cucian beras pada
tanaman kacang hijau.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas masalah yang dapat dirumuskan adalah :
1)
Adakah
perbedaan pertumbuhan antara tanaman kacang hijau yang disiram dengan air biasa
dan air cucian beras ?
2)
Manakah dari
kedua media penyiraman yang menyebabkan tanaman lebih cepat tumbuh ?
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian air biasa dan air cucian beras pada pertumbuhan kecambah kacang
hijau.
1.3 Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui perkembangan dan
pertumbuhan kecambah kacang hijau yang dipengaruhi oleh perbandingan
air biasa dan air cucian beras, sehingga hasilnya dapat diterapkan pada
penyiraman tanaman sehari-hari.
BAB II
Kajian Teori
2.1 Pengertian
Perkecambahan
Perkecambahan merupkan proses pertumbuhan
dan perkembangan embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan
kecil dari dalam biji. Proses perubahan embrio saat perkecambahan adalah
plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, dan radikula tumbuh dan
berkembang menjadi akar.
Berdasarkan letak kotiledon pada
saat perkecambahan dikenal dua macam tipe perkecambahan, yaitu hypogeal dan
epigeal.
a. Perkecambahan hypogeal
Pada perkecambahan hypogeal, terjadi pertumbuhan memanjang
dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di
atas tanah. Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh; kacang kapri.
b. Perkecambahan epigeal
Pada perkecambahan epigeal, hipokotil tumbuh memanjang,
akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Pada perkecambahan
epigeal, kotiledon berada di atas tanah. Contoh; kacang hijau, kacang tanah.
2.2 Faktor Luar & Dalam
yang mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Tumbuhan
A. Faktor Luar
Faktor luar berasal dari luar tubuh tumbuhan atau dari
lingkungan yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan. Faktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangn tumbuhan, antara lain:
a. Air
Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Bagi tumbuhan, air berfungsi untuk fotosintesis,
mengaktifkan enzim, dan membantu perkecambahan biji. Selain itu, air juga untuk
menjaga kelembapan, transpirasi dan mengangkut unsur hara dan hasil
fotosintesis. pertumbuhan tanaman akan berlangsung efektif pada malam hari,
karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi saat malam hari dari pada
siang hari.
b. Suhu
Suhu mempengaruhi berlangsungnya metabolisme tumbuhan,
seperti fotosintesis dan respirasi. Suhu yang baik untuk
pertumbuhan adalah suhu optimum. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
akan terhambat bila berada pada suhu minimum (terlalu rendah) dan maksimum
(terlalu tinggi), karena pada suhu yang minimum/rendah tumbuhan akan
mengalami Vernalisasi, yaitu peningkatan perkecambahan/pembungaan.
c. Kelembapan
Kelembapan tanah dan udara
akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanah yang lembap dan
udara yang kering dapat mempercepat pertumbuhan dan perkembangan.
Kelembapan udara mempengaruhi laju transpirasi tumbuhan. Jika kelembapan udara rendah,
maka laju transpirasi akan meningkat. Akibatnya, penyerapan air dan unsure hara
meningkat sehingga dapat memacu pertumbuhan tanaman.
d. Cahaya
Cahaya berperan sebagai
sumber energi dalam proses fotosintesis. Intesitas cahaya yang
diterima tumbuhan tidak boleh berlebihan ataupun kurang. Jika cahaya yang
diterima berlebihan dapat merusak zat-zat pengatur tumbuhan. Sebaliknya, jika
kekurangan cahaya, tumbuhan dapat mengalami Etiolasi. Etiolasi
adalah pertumbuhan tanaman yang amat cepat di tempat gelap.
Daun tanaman yang terkena
cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan
dengan yang sedikit mendapat cahaya. Stomata tanaman yang terkena
cahaya ukurannya kecil dan dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang sedikit
mendapat cahaya. Akar tanaman yang terkena cahaya akan lebih lebat dibandingkan
yang sedikit mendapat cahaya.
Tumbuhan yang
mengadakan respons terhadap panjang pendek sinar matahari disebut Fotoperiodisme. Fotoperiodisme pada
tumbuhan dikendalikan oleh fitokrom. Berdasarkan respons
tumbuhan panjang pendeknya waktu penyinaran, tumbuhan dibagi menjadi tiga,
yaitu
1) Tumbuhan hari pendek (short
day plant)
Tumbuhan hari pendek adalah tumbuhan yang berbunga ketika
siang hari kurang dari 12 jam.
2) Tumbuhan hari panjang
(long day plant)
Tumbuhan hari panjang adalah tumbuhan yang berbunga ketika
siang hari lebih dari 12 jam.
3) Tumbuhan hari netral (neutral
day plant)
Tumbuhan hari netral adalah tumbuhan yang berbunga tidak
dipengaruhi oleh panjang pendeknya penyinaran matahari.
e. pH (Derajat Keasaman)
Derajat keasaman atau
pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada
kondisi pH normal, kandungan unsure-unsur yan diperlukan seperti Ca, Mg, P, dan
K cukup tersedia. Pada pH asam, kandungan unsure Al, Mo, Zn dapat meracuni
tumbuhan.
f. Unsur
Hara
Unsur hara yang dibutuhkan
tanaman untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu:
1) Unsur makro, unsur
yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, misalnya C (Karbon), H (Hidrogen), O
(Oksigen),N (Natrium), S (Belerang), P (Fosfor), K (Kalium),Ca (Kalsium), dan
Mg (Magnesium).
2) Unsur mikro, unsur
yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit,misalnya Fe (Besi), B (Boron), Mn
(Mangan), Cu (Tembaga), Zn (Seng), Mo (Molibden), Cl (Klor), dan Ni (Nikel).
3) Unsur
karbon, diambil tumbuhan dalam bentuk CO2.
4) Unsur
hidrogen, diambil tumbuhan dalam bentuk H2O.
5) Oksigen,
diambil tumbuhan dalam bentuk CO2, H2O, dan O2.
6) Unsur
C,H, dan O merupakan unsur utama penyusun karbohidrat, lemak, dan protein. Jika
tanaman kekurangan unsure hara tertentu, maka tanaman tersebut akan mengalami
penyakit yang disebut Defisiensi (kekurangan unsur hara)
B. Faktor Dalam
Faktor dalam merupakan faktor yang berasal dari tumbuhan
sendiri, antara lain:
a. Gen
Gen berperan dalam pewarisan sifat keturunan dari induk kepada anaknya atau
dalam sel makhluk hidup. Gen juga berperan sebagai pembawa kode untuk
pembentukan enzim. Enzim berfungsi mengatur laju berbagai reaksi metabolism
dalam tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan akan optimal jika laju metabolisme
juga optimal. Perbedaan pada jenis gen akan menyebabkan terjadinya respons
pertumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang sama.
b. Hormon
Hormon pada tumbuhan disebut fitohormon. Hormon merupakan zat pengatur tumbuh,
yaitu molekul organic yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan
ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya. Hormon dalam konsentrasi
rendah menimbulkan respons fisiologis. Hormon dikelompokkan dalam dua kelompok,
yaitu hormon pemicu pertumbuhan (auksin, giberelin, dan sitokinin) dan hormon
penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormone kalin, dan asam
traumalin).
Macam-macam hormon:
1. Hormon auksin
Pertama kali ditemukan oleh Fritz Went, seorang peneliti
asal Belanda. Ia meneliti dengan objek penelitian rumput (Avena Sativa), yaitu
dengan mengekstraks zat pengatur fototropisme pada tumbuhan rumput. Dari
penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa auksin banyak diproduksi di jaringan
meristem. Kadar auksin dipengaruhi oleh cahaya matahari. Auksin mempengaruhi
percepatan pembelahan sel pada daerah meristem apical.
Manfaat auksin bagi tumbuhan, yaitu:
a) Merangsang
perpanjangan sel pada daerah titik tumbuh.
b) Merangsang
pembentukan akar.
c) Merangsang
pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi).
d) Merangsang
diferensiasi jaringan pembuluh.
e) Merangsang
absisi (penguguran pada daun).
f) Berperan
dalam dominansi apical.
2. Hormon
giberelin
Ilmuwan yang menemukan hormone
giberelin adalah Ewiti Kurosawa. Ia menggunakan objek penelitian berupa tanaman
padi (Oryza Sativa) yang terkena penyakit foolish seeding (tanaman
pucat) dan jamur Gibberella fujikuroi. Ewiti Kurosawa berhasil
melakukan isolasi giberelin dari jamur Gibberella fujikuro, yang
diberi nama giberelin (GA/ Giberelic Acid). Kesimpulan dari percobaan
itu adalah pemanfaatan giberelin secara umum yang dapat menyebabkan pertumbuhan
raksasa.
Manfaat giberelin bagi tumbuhan,
yaitu:
a) Merangsang
pemanjangan batang dan pembelahan sel.
b) Merangsang
perkecambahan biji.
c) Memecah
dormansi biji.
d) Merangsang
pembungaan dan pembuahan.
3. Hormon
sitikinin
Pertama kali ditemukan oleh Van
Overbeek. Ia menggunakan objek penelitian dengan meneliti pertumbuhan embrio
dan air kelapa muda. Dari percobaan yang dilakukan, ia berhasil mengisolasi zat
yang menyebabkan pembelahan sel (sitikinesis) yang disebut kinetin. Akhirnya
dari penelitian itu dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan sitokininsecara umum
menyebabkan pertumbuhan tunas-tunas samping (lateral) sehingga tanaman menjadi
rimbun.
Hormon sitokinin bersama auksin dan
giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel, antara lain:
a) Menghambat
dominansi apical oleh auksin.
b) Merangsang
pertumbuhan kuncup lateral.
c) Merangsang
pemanjangan titik tumbuh.
d) Mematahkan
dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio.
e) Merangsang
pembentukan cabang akar.
f) Menghambat
pertumbuhan akar adventif.
g) Menghambat
proses penuaan (Senescence) daun, bungga, dan buah dengan cara
mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun.
4. Hormon
asam absisat (ABA)
Ditemukan oleh ilmuwan P.F. Wareing
dan F.T. Addicott. Objek penelitian mereka adalah buah kapas. Dari percobaan
itu di dapatkan kesimpulan bahwa hormon asam absisat dapat menyebabkan
kerontokan pada daun dan buah. Asam absisat diproduksi pada daun, batang, dan
buah yang masih muda.
Fungsi hormone asam absisat bagi
tumbuhan, yaitu:
a) Mengurangi
kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh.
b) Memacu
pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air.
c) Membantu
menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan.
d) Mengurangi
kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel, bahkan menghentikannya.
e) Memicu
berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen.
f) Memacu
dormansi biji agar tidak berkecambah.
5. Hormon
gas etilen
Ditemukan oleh R. Gene (1934).
Beliau mengadakan sebuah penelitian pada buah yang masak. Hasil penelitian dari
percobaan itu Adalah bahwa gas etilen mempercepat pemasakan buah. Hormone ini
termasuk hormon yang berbentuk gas. Selain itu, gas etilen dipengaruhi oleh O2 dan
dihambat oleh CO2.
Fungsi hormon gas etilen, yaitu:
a) Mempercepat
pematangan buah.
b) Menghambat
perpanjangan akar, batang, dan pembungaan.
c) Menyebabkan
pertumbuhan batang menjadi kokoh dan tebal.
d) Merangsang
proses absisi.
e) Interaksi
antara etilen dengan auksin memacu proses pembungaan.
f) Interaksi
antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga
betina pada tumbuhan monoceus.
6. Hormon
luka / kambium luka/ asam traumalin
Asam traumalin merupakan hormon yang
merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga mampu
mengadakan penutupan bagian yang luka. Asam traumalin merupakan hormone yang
berperan dalam regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan
(terluka). Hormon ini akan merangsang pembelahan sel pada bagian yang luka
sehingga terbentuk kalus (jaringan yang belum terdiferensiasi). Vitamin B12 (riboflavin),
piridoksin (vitamin B6), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang
odapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Vitamin berperan sebagai
kofaktor.
7. Hormon
kalin
Hormon kalin berfungsi merangsang
pembentukan organ tumbuhan. Jenis-jenis hormon kalin, yaitu:
1) Rhizokalin,
berfungsi merangsang pembentukan akar (rizoid)
2) Kaukalin,
berfungsi merangsang pembentukan batang (caulis)
3) Anthokalin,
berfungsi merangsang pembentukan bunga (anthoceros)
4) Filokalin,
berfungsi merangsang pembentukan daun (filus)
2.3 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau
adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika.Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi.Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah keledai dan kacang tanah.
Kacang Hijau
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : (Tracheobionta)
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kela : Rosidae
Ordo : Fabales
Spesies : Phaseolus radiates
2.4 Hipotesis
Hipotesis yang dapat kami samapaikan berdasarkan rumusan
masalah yang kami buat :
1. Terdapat perbedaan
antara tanaman kacang hijau yang disiram dengan menggunakan air biasa dan air
cucian beras.
2. Tanaman kacang hijau
yang disiram dengan air cucian beras tumbuh lebih tinggi dari pada yang disiram
dengan air biasa.
BAB III
Metodologi Penelitian
3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini seperti yang telah disebutkan
adalah dirancang untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan kacang hijau yang
disiram dengan air biasa dan air cucian beras.
3.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dari tanggal 24-28 November 2014 di
rumah Shakila.
3.3 Alat dan Bahan
Bahan :
·
Kacang Hijau
·
Air biasa dan Air cucian beras
·
Kapas
·
Tanah
Alat :
·
Pot/Wadah lainnya
·
Mistar Pengukur
3.4 Variabel Penelitian
Macam
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel
bebas : penyiraman air teh dan tajin
2. Variabel
terikat: tinggi batang.
3. variable
kontrol: Media tanam (kapas), lama perendaman, suhu dan cahaya
3.5 Cara Kerja
1. Menyiapkan semua bahan dan alat.
2. Mengisi 2
buah gelas dengan kapas sebagai media penanaman dan memberi nama pada kedua gelas.
3. Menanam biji kacang hijau ke dalam
gelas yang telah disiapkan (1 gelas 5 biji kacang hijau).
4. Melakukun
penyiraman pada gelas yang telah ditanami biji kacang hijau tersebut dengan
perlakuan sesuai dengan
keterangan pada gelas.
5. Melakukan penyiraman selama 5 hari dengan komposisi yang sama sekaligus mengamati pertumbuhan biji kacang hijau yang
telah ditanam.
6. Membuat tabel pertumbuhan yang dialami kedua
tanaman.
7. Membuat laporan berdasrkan tabel yang dibuat.
3.6 Metode Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan dalam menyusun laporan ini adalah dengan melakukan
eksperimen atau penelitian langsung dan menggunakan kajian pustaka dari
beberapa sumber buku tak lupa media internet.
BAB IV
Hasil & Pembahasan
4.1 Hasil Observasi
Setelah dilakukan percobaan selama 5 hari, didapatlah
hasil perbedaan kedua tanaman.
Pot A (Disiram dengan
air biasa)
Biji Kacang Hijau
|
Hari Ke- & Tinggi Kacang Hijau
(Dalam cm)
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
I
|
0,3
|
1
|
1.5
|
4.5
|
7.2
|
II
|
0,3
|
0,8
|
1.5
|
4
|
7
|
III
|
0,3
|
1,5
|
2
|
5
|
7.8
|
IV
|
0,3
|
1
|
1
|
4
|
7
|
V
|
0,3
|
1
|
1.5
|
4.5
|
7.5
|
Total
|
0,3
|
5.3
|
7.5
|
22
|
36.5
|
Rata-rata
|
0,3
|
1.06
|
1.5
|
4.4
|
7.3
|
Pot B (Disiram dengan
Air Cucian Beras)
Biji Kacang Hijau
|
Hari Ke- & Tinggi Kacang Hijau
(Dalam cm)
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
I
|
-
|
0,5
|
0.8
|
1.2
|
1.5
|
II
|
-
|
0,5
|
0.8
|
1.2
|
2
|
III
|
-
|
0,5
|
0.8
|
1.2
|
2
|
IV
|
-
|
0,5
|
1
|
2
|
3
|
V
|
-
|
0,5
|
1
|
1.5
|
2.2
|
Total
|
-
|
0,5
|
4.4
|
7.1
|
10.7
|
Rata-rata
|
-
|
0,5
|
0.88
|
1.42
|
2.14
|
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan terhadap kacang hijau yang disirami denganair biasa dan air cucian
beras, maka dapat diketahui bahwa proses pertumbuhaannya akan berbeda. Hal
ini terlihat jelas pada tinggi batang yang berbeda-beda tiap jenis
airnya.
Dari
hasil percobaan, dapat diketahui bahwa air beras juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau. Pertumbuhan yang dialami tidak sesuai hipotesis.
Tinggi tanaman kacang hijau yang disiram dengan air beras masih jauh dibawah
kacang hijau yang disiram dengan air biasa hingga hari kelima.
Warna
keruh bekas cucian itu menunjukkan bahwa lapisan terluar dari beras ikut
terkikis. Meskipun banyak nutrisi yang telah hilang, namun pada bagian kulit
ari masih terdapat sisa-sisa nutrisi yang sangat bermanfaat tersebut. Misalnya fosfor (P). Fosfor berperan
dalam memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang baik dari
benih dan tanaman muda. Nutrisi lainnya adalah zat besi yang penting bagi
pembentukan hijau daun (klorofil) dan berperan penting dalam pembentukan
karbohidrat, lemak dan protein. Selain itu kulit ari juga mengandung vitamin,
mineral, dan fitonutrien yang tinggi. Vitamin sangat berperan dalam proses
pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim (komponen non-protein untuk
mengaktifkan enzim).
Beras mengandung karbohidrat yang
tinggi. Sangat mungkin karbohidrat ini terdegradasi saat mencuci.
Hipotesis dari kami menyatakan bahwa tanaman yang disiram air neras akan tumbuh
lebih tinggi dan lebih besar pada hari kelima karena unsur kabohidrat akan mempengaruhninya.
Namun berdasarkan hasil eksperimen, hal tersebut belum dapat dibuktikan karena
keterbatasan waktu. Yang cukup mencolok adalah memang batang keca,bah yang
disiram dengan air beras sedikit lebih besar dari yang disiram dengan air biasa
walaupun proses pertambahan tingginya lama.
Air cucian beras sebenarnya sangat
bermanfaat untuk tanaman. Air bekas beras memiliki kandungan nutrisi yang
berlimpah, yang dapat berfungsi sebagai pengendali organisme pengganggu tanaman
yang ramah lingkungan serta banyak dijumpai di lingkungan sekitar.
Kandungan nutrisi yang ada pada air cucian beras di antaranya adalah
karbohidrat berupa pati (85-90 persen), protein glutein, selulosa,
hemiselulosa, gula dan vitamin yang tinggi.
Dari
hasil pengamatan pada tanaman kacang hijau yang disiram dengan air biasa, maka
dapat diketahui bahwa air biasa menyebabkan pertumbuhan tanaman lebih cepat
dibanding air beras. Hal ini dikarenakan kandungan yang terdapat pada air biasa
masih sederhana dengan kandungan utamanya berupa natrium, kalsium, magnesium. Dibandingkan dengan air cucian beras yang memiliki
kandungan campuran membuat tanaman lambat dalam pertumbuhan. Namun kacang hijau
yang disiram dengan air biasa memiliki kekurangan, yaitu badan tanaman menjadi
lebih kurus karena air biasa tidak memiliki nutrisi yang cukup.
Dari hasil pengamatan, sehingga dapat diketahui
perbandingan kedua jenis tanaman yang disiram dengan air biasa dan air beras.
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
Air Cucian Beras
|
1. Memiliki kandungan nutrisi
yang sudah tercampur dengan beras yang dicuci, yaitu berupa karbohidrat,
protein glutein,
selulosa, hemiselulosa, gula dan vitamin yang tinggi.
2. Kandungan nutrisi tersebut, membuat badan tanaman
menjadi lebih berisi karena nutrisinya tercukupi.
|
1. Kandungan air beras merupakan
campuran sehingga menyebabkan lamanya tanaman mencerna nutrisi tersebut.
2. Tanaman mengalami
pertumbuhan yang lambat
|
Air Biasa
|
1. Air biasa memiliki
kandungan sederhana yang masih murni berupa natrium, kalsium,
magnesium.
2. Air biasa menyebabkan
pertumbuhan tanaman lebih cepat karena tanaman lebih cepat mencerna air
biasa.
|
1. Tidak memiliki berbagai
macam nutrisi yang banyak, karena masih sederhana.
2. Tanaman terlihat lebih
kurus karena kekurangan nutrisi.
|
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari
hasil penelitian yang kami lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian
media penyiraman yang berbeda maka akan menghasilkan pertumbuhan yang berbeda
pula pada setiap tanaman. Hal ini dikarenakan kandungan yang berbeda dalam
media penyiraman tersebut . Pada air cucian beras mengandung nutrisi berupa
karbohidrat, protein
glutein, selulosa, hemiselulosa, gula dan vitamin yang tinggi.
Sedangkan kandungan utama pada air biasa adalah natrium, kalsium, magnesium.
Kandungan yang berbeda pada kedua jenis air tersebut
nyatanya memiliki pengaruh yang besar dalam pertumbuhan kacang hijau. Pada
cucian beras, karena tidak memiliki kandungan air yang murni, air beras mengalami
pertumbuhan yang cukup lambat. Namun untuk kandungan nutrisi, air beras lah
yang memiliki nutrisi yang baik karena badan tumbuhan terlihat lebih berisi
dibanding dengan air biasa. Sedangkan kacang hijau yang disiram dengan air
biasa mengalami pertumbuhan yang baik karena masih dalam kandungan yang murni
yang dibutuhkan makhluk hidup. Namun air biasa memiliki kekurangan yaitu tidak
memiliki kandungan nutrisi yang cukup banyak, sehingga batang tanaman terlihat
lebih kurus dibanding air cucian beras.
5.2 Saran
Saran
kami pada hasil penelitian ini, sebaiknya untuk penyiraman tanaman dirumah
dapat dilakukan dengan dua kali penyiraman yang berbeda. Misalnya pada pagi
hari disiram dengan air biasa seperlunya dan sore hari disiram dengan air
cucian beras. Perbedaan penyiraman pagi dan sore ini maka akan membuat tanaman
dapat memenuhi kebutuhan air murni yang digunakan untuk pertumbuhan sehingga
pertumbuhan lebih cepat dan air cucian beras untuk memenuhi kebutuhan nutris
tanaman agar terlihat lebih subur. Selain itu untuk penyiraman dengan air
cucian beras pada tanaman hias, sebaiknya disiram pada tanahnya saja, karena biasanya
air cucian beras akan menyebabkan bercak-bercak putih pada daun tanaman yang
akan menghilangkan nilai estetika tanaman.
5.3 Daftar Pustaka
Campbell,
NA., Reece, JB., Mitchell, LG., 2002. Biologi
jilid II edisi ke lima. Erlanga. Jakarta
Firdaus
L.N., Sri Wulandari, Yusnida Bey. 2006. Fisiologi
Tumbuhan. Pusat Pengembangan
Pendidikan Universitas Riau. Pekanbaru.
5.4 Lampiran
-
Nah udah kan gaes. Itu contoh aja, mohon maaf kalo ada kesamaan dan kekeliruan, karena sebenernya laporan ini dikerjakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya -_- *Ceritanya sambil ngapal teks Proklamasi biar gk lupa* dari jam 5 ke jam 2 pagi :g
Jadi mohon maaf bagi pemilik blog lain yang blognya gak dicantumin tapi ternyata ada isi yang mirip (_ _)v
Lampiran sengaja gak saya kasih gambarnya, supaya gak dimanipulasi *sok banget
Sekian