Diceritakan disebuah desa di Utara Rusia, hiduplah seorang kakek yang bernama Martiy Klizan Sozonov. Kakek Sozonov hidup sebatang kara di sebuah rumah yang cukup kecil. Kakek ini lebih memilih kesunyian dengan tinggal di pedalaman hutan yang banyak ditumbuhi hutan Alder dibanding tinggal di desa.
Dari pohon alder inilah biasanya Kakek Sozonov bergantung kehidupannya. Ia biasanya mengumpulkan pohon alder, untuk dijualkannya sebagai kayu bakar di desa terdekat. Uangnya cukup untuk makanan pokoknya selama sebulan, karena jika habis kakek Sozonov bisa mengumpulkan makanan sendiri dari sungai terdekat. Nah dari sinilah tupai yang bernama Slidzsky dan Przmyslaw merasa kehidupan mereka tidak tenang. Kakek Sozonov seringkali menebang pohon secara besar-besaran dan terbuai hingga akhirnya tidak sadar bahwa perilakunya dapat mengancam kehidupan yang ada disekitarnya.
Slidzky adalah tupai betina yang periang, ia biasanya mengumpulkan makanan dan menyimpannya di rumahnya. Sedangkan Przmyslaw adalah tupai jantan yang bersifat protektif. Ia tidak mau jika harus pindah dari rumah mereka. Ya, salah satu pohon Alder tertua dan terbesar yang ada di hutan.
Pohon alder yang satu ini sudah hidup selama 200 tahun. Pohon ini sangat kokoh, diameter dan tinggi batangnya berbeda dengan pohon alder disekitarnya. Daunnya juga lebih rindang, mereka juga bisa membuat bagian dalam pohon yang mempunyai banyak ruang untuk menyimpan makanan. Karena itulah mereka sangat menjaga pohon ini.
Suatu hari, diawal bulan, kakek Sozonov ingin mencari lagi pohon alder untuk ditebang. Kali ini dia ingin menyelesaikannya dengan cepat, sehingga dia harus memilih pon yang lebih besar agar hasilnya lebih banyak. Pok... pokk.. pokkk... bunyi kapak kakek Sozonov terus menghantam sebuah pohon. Brsssss... jatuhlah pohon berukuran sedang tersebut. "Ini masih kurang besar, aku harus mencari yang lebih besar.." tukas kakek Sozonov dengan yakin. Hingga suatu ketika dia berhasil menemukan pohon yang amat besar untuk ukuran pohon alder yang ada di hutan, ya tidak lain dan tidak bukan adalah rumah Slidzky dan Przmyslaw.
"Whoaaa, pohon yang sangat besar, huray..." ucap Kakek Sozonov dengan gembira. Namu sayangnya, kapak yang digunakannya tumpul. Terpaksa kakek Sozonov harus kembali ke rumah untuk mengasahnya dan melanjutkannya besok.
Mengetahui hal tersebut, kedua sahabat ini berinisiatif untuk membuat pohon alder yang mereka tempati tampak hiup, sehingga membuat kakek Sozonov jera. Slidzky membuat jebakan dengan mengikat ranting pohon dengan beberapa tali. Tidak hanya satu ranting, tapi banyak untuk digerakkan. Sedangkan Przmyslaw, akan membuat tembakan biji tanaman dari dalam pohon. Semua rencana mereka terlaksana dengan baik.
Keesokan harinya, kakek Sozonov pun datang kembali ke pohon alder tua. Kapaknya saat ini terlihat mengkilap...
~Bersambung~
BELOM SELESE
CUAPEK... BESOK2 SELESAI NIH CERITA -_-